Puti Guntur Soekarno mengisahkan bagaimana dirinya sempat berdebat dengan ayahnya, Guntur Soekarno Putra, sebelum mendaftar menjadi Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Gus Ipul.
Mundurnya Abdullah Azwar Anas dari pencalonan membuat Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan, sekaligus Bibinya, menunjuk dirinya sebagai pendamping Gus Ipul di Pilgub Jatim 2018.
Setelah penunjukkan itu, Puti mendatangi ayahnya. Tujuannya, meminta restu dari sang ayah untuk maju dan mengabdi di Jawa Timur. Tapi niatnya itu sempat mendapat penolakan dari ayahnya.
Guntur bersikeras tidak merestui putri semata wayangnya untuk maju dalam Pemilihan Gubernur pada 27 Juni mendatang. Karena itulah terjadi perdebatan yang cukup panjang antara Ayah dan Anak di rumah itu.
“Sampai jam 1 malam, Papa belum merestui,” ujarnya di sela-sela safari politiknya ke kawasan Mataraman, saat mengikuti jalan sehat di Kabupaten Ngawi, Minggu (4/2/2018).
Di akhir perdebatan itu, Puti menyatakan sikapnya kepada sang ayah yang tetap bersikeras menolak merestui niat puti untuk maju menjadi bakal calon wakil gubernur.
“Akhirnya saya bilang ke Papa, ‘Kalau sampai saya keluar Papa belum mengizinkan. Mohon maaf, saya harus punya pandangan politik yang berbeda dengan Papa. Saya memiliki keyakinan untuk menjalankan mandat partai,” kata Puti di acara yang dihadiri ayahnya.
Alih-alih memarahi, Guntur justru menepuk-nepuk pundak putrinya sambil mengatakan, perdebatan yang terjadi bukanlah pertengkaran antara ayah dan anak. Melainkan perdebatan sesama politisi.
“Kamu politisi. Saya politisi, meski tidak terjun ke politik praktis,” kata ayahnya ditirukan Puti. Saat itu ayahnya meminta agar Puti pulang. Dini hari Puti pulang tanpa membawa restu dari ayahnya.
Keesokan harinya Puti mencoba untuk yang terakhir kalinya meminta restu kepada ayahnya. Sebab, dia harus bergegas ke Surabaya untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim pada 10 Januari lalu.
“‘Saya mendukungmu 100 persen, bahkan 1.000 persen.’ Begitu kata Papa. Ternyata Papa sengaja menguji komitmen saya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, bahwa ayahnya ingin Puti menjadi seorang politisi yang memiliki komitmen yang kuat dalam mempertahankan pandangannya. Terutama dalam memimpin Jawa Timur.
Saat pamit dan sungkem, Guntur Soekarnoputra, putra pertama pasangan Soekarno Fatmawati, sempat membisiki sesuatu kepada putrinya.
“Katanya, ‘Jangan takut. Masih banyak orang di Jawa Timur yang begitu mencintai kakekmu. Mereka Soekarnois dan Marhaenis. Mereka akan menunjukkan jalan dan membantumu menjadi wakil gubernur kelak.”
Begitulah pesan ayahnya yang menghapuskan kegamangan Puti dan menambah keyakinannya untuk menghadapi setiap tantangan dalam kontestasi Pilgub mendatang.
Di Ngawi, dalam safari politiknya didampingi Budi Sulistyono (Kanang) Bupati Ngawi, Puti disambut puluhan ribu peserta jalan sehat yang membanjiri Alun-Alun Ngawi.
Kanang mengatakan, Puti adalah sosok yang dicintai rakyat seperti Bung Karno, kakeknya, yang dekat dengan rakyat dan dicintai rakyat. “Juga seperti Pak Jokowi yang menyatu dengan rakyat,” kata Kanang.
Di panggung jalan sehat, Puti sempat diminta memberangkatkan jalan sehat. Puti mengikuti jalan sehat itu dan mendapat ajakan berjabat tangan dari ribuan warga yang juga meminta berfoto bersama.(den)
Teks Foto:
Puti Guntur Soekarno foto bersama warga Ngawi, Minggu (4/2/2018). Foto: Istimewa