Khofifah Indar Parawansa melakukan safari politik ke pasar tradisional dan sentra UKM di wilayah Sidoarjo, Sabtu (17/2/2018).
Calon Gubernur Jatim nomor urut 1 itu blusukan ke pasar tradisional yang menjadi sentra perekonomian di Kabupaten Sidoarjo, yakni pasar Larangan. Khofifah ingin mengetahui secara langsung, harga bahan kebutuhan pokok di pasaran, khususnya adalah beras.
“Saya ingin memastikan ketersediaan pangan, jadi biasanya yang tahu dapur itu ya perempuan. Secara umum harga pangan, khususnya beras sudah mulai turun,” katanya.
Khofifah juga tidak menginginkan pasar tradisional tergerus oleh pasar modern. Menurutnya, salah satu yang harus diperbaiki adalah insfrastruktur pasar, agar lebih nyaman khususnya bagi para pembeli.
“Selalu kita ingin kalau beli ikan itu bersih, selalu kita ingin di tempat-tempat daging, ayam, itu juga bersih. Nah ini yang masih menjadi catatan kita untuk Jatim Akses,” katanya.
Menurut Khofifah, perhatian terhadap sarana dan prasarana pasar tradisional, tertuang dalam salah satu program Nawa Bhakti Satya Khofifah-Emil, yakni Jatim Akses. Diakuinya, secara keseluruhan proses untuk meningkatkan infrastruktur pasar tradisional sudah dimulai, tapi harus terus dijaga.
“Infrastruktur memang, kita ingin prioritas Jawa Timur bagian selatan. Tapi kategori infrastruktur adalah infrastruktur ekonomi terutama pasar tradisional,” katanya.
Setelah blusukan ke pasar Larangan, Khofifah bergeser menuju sentra pembuatan topi di Kampung Topi, Desa Ngudi, Punggul, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.
Trerkait program menyejahterakan pelaku UKM, Khofifah juga sudah menyiapkan kebijakan pusat informasi super koridor yang ada di lima Bakorwil di Daerah Jatim. Dimana dalam pusat informasi tersebut sudah diapkan lawyer, translator, dan operator.
“Sehingga kalau mereka harus melakukan kontrak dengan pedagang, pebisnis, trader lainnya dalam dan luar negeri, mereka sudah bisa mendapatkan support,” katanya. (bid)
NOW ON AIR SSFM 100
