Sabtu, 23 November 2024

Hasil Hitung Cepat KPU, Partisipasi Pemilih Pilgub Jatim Meningkat 8 Persen

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Hasil tangkap layar dari data KPU. Foto: Denza suarasurabaya.net

Hasil penghitungan cepat perolehan suara Paslon Pilgub Jatim 2018 oleh KPU hingga Jumat (29/6/2018) pukul 17.34 WIB, partisipasi pemilih di Jawa Timur mencapai 67,24 persen.

Hingga Jumat sore, KPU telah menghimpun data penghitungan suara dari formulir C1-Plano-KWK di 65.679 tempat pemungutan suara (TPS) di Jawa Timur. Artinya, sudah 97,10 persen data yang masuk ke KPU dari total 67.644 TPS yang ada.

Dari hasil hitung sementara KPU itu, terdata sebanyak 19.732.835 pemilih dari total 29.347.663 pemilih di Jawa Timur yang menyalurkan hak suaranya dalam perhelatan Pilgub Jatim kali ini.

Bila dibandingkan dengan perhelatan Pilgub Jatim pada 2013 lalu, jumlah partisipasi masyarakat di Jawa Timur mengalami peningkatan delapan persen. Pada Pilgub Jatim 2013 lalu, partisipasi pemilih hanya 59 persen.

Gogot Cahyo Baskoro Komisioner KPU Jatim Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat mengatakan, setidaknya partisipasi pemilih Jatim kali ini sudah mendekat angka 70 persen, meski belum memenuhi target KPU.

Perlu diketahui, secara nasional KPU RI menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2018 ini mencapai 77,5 persen.

“Yang jelas meningkat dibandingkan Pilgub sebelumnya mungkin bisa mendekati 70-an persen. Karena belum bisa ditentukan sekarang, ya, meskipun sudah ada hitung cepat,” katanya kepada suarasurabaya.net.

Gogot mengatakan, peningkatan partisipasi pemilih ini menunjukkan bahwa pemilih di Jawa Timur sudah semakin sadar akan pentingnya untuk menyalurkan hak suaranya.

Dia juga mengatakan peningkatan partisipasi masyarakat ini tidak lepas dari kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih yang telah dilakukan KPU Jatim sejak awal.

“Dalam melaksanakan sosialisasi, kami punya target sasaran yang menjadi skala prioritas. Ada 12 kelompok sasaran prioritas. Dari pemilih remaja atau pemilih muda, netizen, perempuan, dan lainnya,” katanya.

KPU, kata Gogot, juga sudah menyesuaikan metode sosialisasi dengan masing-masing segmen untuk mendongkrak tingkat partisipasi pemilih pada perhelatan pesta demokrasi kali ini.

“Sosialisasi dan pendidikan pemilih ini juga tidak lepas dari kepedulian pihak terkait. Baik peserta pilkada, Pemerintah Provinsi Jatim dan pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur,” ujarnya.(den/tna/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs