KPU Provinsi Jawa Timur menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur sebanyak 30.155.719 pemilih, Jumat (20/4/2018). Jumlah itu susut sebanyak 230.267 pemilih dari Daftar Pemilih Sementara (DPS).
Choirul Anam Komisioner Divisi Perencanaan dan Data KPU Provinsi Jawa Timur mengatakan, penyusutan itu terjadi setelah KPU melakukan verifikasi faktual di lapangan, serta berdasarkan masukan dari beberapa pihak.
Dari total selisih lebih dari 230 ribu pemilih itu, KPU telah mencoret sebanyak 67.461 pemilih kategori non KTP elektronik karena tidak dikenal dan tidak diketahui keberadaannya, atau tidak memiliki identitas.
“Selain itu, sisanya merupakan pemilih yang meninggal dunia maupun alih status berdasarkan masukan dari masyarakat, Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan tim pasangan calon,” ujarnya saat konferensi pers di Kantor KPU Jatim.
Anam mengatakan, KPU juga menemukan data pemilih ganda dari jumlah yang susut dari DPS, baik karena kesalahan entri data maupun kesalahan lainnya.
Data pemilih yang tersisa dalam daftar pemilih kategori TMS maupun non-KTP-el masuk dalam kategori pemilih AC-KWK (pemilih yang tidak diketahui keberadaannya, tidak jelas secara kependudukan) di DPT.
Meski demikian, Anam mengatakan, DPT yang sudah ditetapkan tidak bisa dikatakan final, karena masih terbuka peluang perubahan dan perbaikan sampai 23 Juni mendatang, atau lima hari sebelum pemungutan suara.
Dari Total DPT yang telah ditetapkan, KPU merinci ada sebanyak 14.840.267 pemilih laki-laki dan 15.315.352 pemilih perempuan di Jawa Timur.
Sementara, hari ini juga, KPU menetapkan jumlah Tempat Pemungutan Sementara (TPS) di Jawa Timur. Ada 67.644 TPS yang ditetapkan mengalami penyusutan dari jumlah TPS sementara 68.084 TPS.(den/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
