Rabu, 27 November 2024

Poros Tengah Pupus, Gerindra dan PKS Berupaya Tegar

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Desain Grafis suarasurabaya.net

Poros Tengah, koalisi partai politik yang sempat digaungkan Partai Amanat Nasional (PAN) bersama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terancam pupus.

Bergabungnya ketiga parpol itu sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan syarat kepemilikan kursi di DPRD Jatim. PAN memiliki 7 kursi, Gerindra 13 kursi, dan PKS 6 kursi. Total kursi koalisi ini seharusnya 26.

Poros Tengah yang digadang-gadang mengusung calon alternatif dari Gus Ipul dan Khofifah di Pilgub Jatim 2018 kini berada di ujung tanduk. PAN sudah kehilangan semangat karena ditinggal Emil Elistiano Dardak.

Namun, Gerindra yang memiliki 13 kursi di DPRD Jatim berusaha tetap tegar. Karena sebenarnya, sama halnya dengan PAN, Gerindra juga sudah lama tertarik dengan Emil Elistiano Dardak Bupati Trenggalek.

Hendro Tri Subiantoro Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur mengatakan, tawaran dukungan kepada Emil untuk menjadi bakal calon gubernur sebenarnya sudah disampaikan Gerindra.

“Gerindra sudah menawarkan tempat terhormat kepada Emil menjadi bakal calon gubernur dengan poros emas, demi memberi alternatif pilihan yang lebih variatif dan kompetitif untuk rakyat jatim. Kalau akhirnya emil lebih memilih sebagai bakal calon wakil gubernur, itu pilihan politik Beliau,” kata Hendro, Jumat (23/11/2017).

Hendro menegaskan, sikap politik Emil Dardak bukan hal yang harus disesali. Meskipun, Gerindra sudah melakukan banyak diskusi dengan Emil untuk menyepakati visi dan cita-cita bersama membangun Jawa Timur.

“Kalaupun pada akhirnya tidak ada kesepakatan, Gerindra sama sekali tidak menyesal. Karena Gerindra akan selalu berusaha melahirkan pemimpin-pemimpin visioner yang punya peran vital dan keberanian untuk mandiri dari tekanan politik dan beban permusuhan politik masa lalu,” ujarnya.

Hendro mengatakan, Partai Gerindra saat ini sedang mempersiapkan sikap yang akan segera menjadi kejutan bagi masyarakat Jawa Timur.

“Gerindra akan segera menentukan sikap yang mungkin tak terbayangkan oleh siapapun. Gerindra akan berkomitmen, melalui Pilgub Jatim 2018, memberikan pendidikan politik pada rakyat, tentang bagaimana menjadi pemenang sesungguhnya,” ujarnya.

Sementara itu, DPW PKS Jatim tampak lesu. Partai ini memilih menyerahkan keputusan kepada Dewan Pemimpin Pusat (DPP) PKS.

Arif Hari Setiawan Ketua DPW PKS Jatim mengatakan, sampai sekarang PKS Jatim terus berkomunikasi dengan pengurus pusat soal perkembangan dinamika politik di Jawa Timur.

Selain menunggu keputusan DPP, Arif juga menyiratkan bahwa partainya masih menunggu keputusan kiai. Keputusan kiai mana yang dimaksud, dan apakah cenderung memilih mendukung calon yang sudah ada atau tidak? Arif menolak memberi kejelasan.

“Masih dalam proses, nanti kami umumkan pada saatnya. Dalam waktu dekat, InsyaAllah,” ujarnya.

Selain PAN, Gerindra, dan PKS, sebenarnya koalisi partai Poros Tengah juga diramaikan tiga partai lainnya. Ada Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ketiga partai ini, bila ditotal hanya memiliki 11 kursi sehingga tidak cukup untuk memenuhi syarat minimal jumlah kursi legislatif parpol untuk mengusung calonnya sendiri.

Meski ketiganya beberapa waktu lalu sudah menyatakan dukungan kepada Khofifah, tapi rekomendasi dari DPP ketiga partai itu sampai saat ini belum juga turun. (den/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Rabu, 27 November 2024
28o
Kurs