Manuver Emil Elistianto Dardak Bupati Trenggalek untuk mendampingi Khofifah Indar Parawansa ke Pilgub Jatim 2018, dengan kendaraan Koalisi yang digawangi Partai Demokrat, memengaruhi peta politik Jawa Timur.
Koalisi poros baru yang rencananya dibentuk beberapa partai, digawangi Partai Amanat Nasional (PAN) bernama Poros Tengah, terancam batal. Semangat PAN cenderung melemah.
Ini karena salah satu variabel kuat kandidat tokoh yang akan diusung di Pilgub Jatim sudah diusung koalisi lain.
Betul, selama ini PAN ternyata kesengsem dengan Emil Elistiano Dardak.
Tapi ini bukan berarti, Emil yang sudah menjawab pinangan Khofifah, akan menjadi kisah cinta bertepuk sebelah tangan bagi PAN. Partai Pimpinan Zulkifli Hasan itu masih punya pilihan.
Agus Maimun Bendahara DPW PAN Jatim mengakui, selama ini Emil Dardak merupakan kandidat tokoh yang sangat kuat untuk diusung ke kontestasi Pilgub Jatim 2018.
“Memang variabel poros tengah itu diantaranya Emil,” kata Agus, Kamis (23/11/2017).
Dia membenarkan, dengan diusungnya Emil Dardak mendampingi Khofifah oleh koalisi yang digawangi Demokrat, kini PAN terjebak di satu pilihan tersisa: mendukung pasangan yang sudah ada.
“Ya tinggal satu opsi, akan mengarahkan dukungan pada salah satu poros yang ada,” katanya.
Tapi PAN belum menentukan sikap. Agus yang juga Ketua Fraksi PAN di DPRD Jatim mengatakan, penentuan sikap ini bergantung hasil survei yang sedang dilakukan partai.
Apakah dukungan PAN akan mengarah pada pasangan Gus Ipul-Anas atau Khofifah-Emil? Jawabannya masih menunggu hasil survei dan masukan dari kader akar rumput PAN Jatim.
Lantas bagaimana nasib Poros Tengah yang juga melibatkan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)? Agus menegaskan, langkah itu pada akhirnya harus dievaluasi.
Menurutnya, selama ini belum ada kandidat yang bisa menyaingi elektabilitas Khofifah dan Saifullah Yusuf. Apalagi Emil Dardak akhirnya bersatu dengan Khofifah.
“Begitu Emil digandeng Khofifah kami (PAN) tidak punya opsi lain. Padahal, sebelumnya, kami di Poros Tengah intens berkomunikasi dengan Emil sampai sebelum rekomendasi Demokrat turun. Jadi, sekarang pilihannya memang cuma satu. PAN Jatim masih menunggu sikap DPP,” katanya.(den/rst)