Almarhum Wahyu Hidayat siswa SDN Nginden Jangkungan II Surabaya yang terperosok ke lubang galian dikenal gurunya sebagai siswa yang berani bertanya dan komunikatif.
“Pelajaran saja, kalau dia tidak mengerti, langsung tanya. Biarpun pakai bahasa Jawa ngoko, tidak apa-apa, yang penting komunikatif,” ujar Setiyono, Guru Kelas VI A SDN Nginden Jangkungan II, kepada suarasurabaya.net, Senin (26/10/2015).
Meski prestasi akademis di sekolahnya biasa-biasa saja, namun siswa yang biasa dipanggil Dayat oleh teman-temannya ini pernah mengharumkan nama sekolahnya menjuarai lomba futsal se-Surabaya.
Bersama timnya, Dayat dan teman-temannya di tim futsal SDN Nginden Jangkungan II memboyong piala juara kedua.
“Dia aktif. Meski prestasi akademiknya biasa-biasa saja, tapi dia aktif di banyak kegiatan. Pramuka dan sebagainya,” ujar Sedarwati SpD MM
Kepala sekolah SDN Nginden Jangkungan II.
Wahyu Hidayat meninggal setelah jatuh terperosok ke dalam lubang galian, di samping rumah pompa Panjang Jiwo, Surabaya, Sabtu (24/10/2015) malam pukul 19.00 WIB.
Korban jatuh terperosok karena menginjak triplek yang digunakan untuk menutupi lubang galian saat sedang bermain bersama tiga orang temannya. (den/ipg)