Ketegangan terjadi antara Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy Kurniasari dengan Panwaslu Kota Surabaya terkait desain Alat Peraga Kampanye (APK).
Panwaslu Kota Surabaya mengeluarkan Rekomendasi Nomor 213/ REK/PANWAS-SBY/X/2015 kepada KPU Kota Surabaya terkait desain APK paslon Rasiyo-Lucy.
M Safwan Anggota Panwaslu Kota Surabaya Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran mengatakan, surat rekomendasi itu perihal desain APK Rasiyo-Lucy yang memuat foto Zulkifli Hasan dan Soekarwo namun tidak mencantumkan jabatan kepengurusan partai.
Selain itu, desain APK Rasiyo-Lucy juga menyertakan foto Soekarwo dengan keterangan “Pakde Karwo, Pakde-ne Wong Jawa Timur”.
“Harus jelas kapasitasnya sebagai apa. Kalau memang pengurus partai harus disebutkan jabatannya. Supaya tidak bias dan sesuai dengan PKPU 7/2015 tentang kampanye,” ujarnya kepada suarasurabaya.net ketika mengawasi kampanye Rasiyo-Lucy di Rusun Dupak Bangunsari, Minggu (4/10/2015).
Dalam pasal 24 ayat (2) PKPU 7/2015 disebutkan bahwa desain APK boleh memuat foto pengurus partai politik atau gabungan partai politik.
Selain itu, tidak dicantumkannya kapasitas kepengurusan partai Soekarwo dan Zulkifli Hasan dalam desain APK, menurut Safwan melanggar pasal 62 dan 64 PKPU 7/2015.
“Yang penting kami sudah merekomendasikan ke KPU,” ujarnya. Kalau tim pemenangan tidak segera mengubah, kata Safwan, tetap saja paslon yang merugi karena APK tidak segera dicetak.
Mengenai hal ini, Zainul Arifin Liaison Officer Paslon Rasiyo-Lucy Kurniasari mengatakan Tim Pemenangan akan melaporkan rekomendasi Panwaslu itu ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
“Dalam peraturan itu tidak disebutkan harus menyertakan jabatan kepengurusan partai, hanya disebutkan foto pengurus partai,” ujarnya kepada suarasurabaya.net.
Arifin yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPC PAN Kota Surabaya mengatakan, Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy tetap pada sikap itu bila Panwaslu tidak mencabut rekomendasi tersebut.
“Segera kami laporkan kalau rekomendasi itu tidak dicabut,” katanya. (den/dwi)
NOW ON AIR SSFM 100
