Relawan Pemuda Produktif, Inspiratif, Solutif (Pemuda PIS) yang turut mengampanyekan pencalonan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana ternyata berkampanye menggunakan karakter Culo dan Boyo Karya Muhammad Sholikin atau kerap disapa Cak Ikin tanpa izin. Cak Ikin pun protes di akun Facebooknya.
Muhammad Sholikin, yang merupakan alumnus ITS mengaku tahu penggunaan karakter buatannya untuk kampanye salah satu pasangan calon setelah membaca pemberitaan salah satu media cetak tentang relawan PIS yang mulai berkampanye mendukung Risma.
Melihat foto yang menjadi ilustrasi berita di media tersebut, pria yang sebelumnya juga menciptakan karakter animasi Suro dan Boyo (versi culo dan boyo dewasa) ini kemudian berkomentar di akun facebooknya yang bernama Cak Ikin.
“Lah iki laopo kok culoboyo digowo nang kampanye politik, gak ijin maneh, (Lah ini kenapa kok culoboyo dibawa-bawa kampanye politik, tanpa ijin lagi),” ujarnya dalam status Facebooknya mengomentari tampilan foto ilustrasi koran yang memberitakan tentang Relawan Pemuda PIS, Sabtu (7/11/2015) petang.
Dia juga mengatakan, penggunaan karya orang lain tanpa izin itulah yang akan membuat banyak orang tidak bersemangat untuk berkarya.
Kepada suarasurabaya.net, Cak Ikin mengaku sudah tidak lagi mempermasalahkan hal ini karena sudah mendapatkan permintaan maaf dari Ketua Relawan Pemuda PIS. “Sudah ada permintaan maaf. Saya sudah tidak masalah, culoboyo juga sudah tidak lagi digunakan dalam simbol mereka (Relawan Pemuda PIS,red),” katanya Minggu (8/11/2015).
Hanya saja, kata Cak Ikin, seharusnya sejak awal ada komunikasi atau izin dengan pembuat karya. “Paling tidak izin dulu,” katanya. Namun, pria alumnus ITS ini menegaskan, sejak awal dia sudah berkomitmen karakter culoboyo buatannya tidak akan dia izinkan untuk kampanye politik. “Saya tidak mau, meskipun sudah izin,” ujarnya.
Escha Islami Anwar salah satu pengurus Relawan Pemuda PIS juga telah menulis dan memasang logo baru kelompok relawan muda Risma-Whisnu itu di akun facebooknya. “Ini sekarang logo Pemuda PIS yang resmi, mohon maaf jika terjadi kemiripan karakter logo sebelumnya dengan karakter culoboyo juniol yang dibuat Cak Ikin,” ujar Escha dalam akun Facebooknya yang diposting pada hari yang sama.
Escha mengatakan, pembuatan logo lama tersebut tidak ada unsur kepentingan golongan apapun. “Saya mewakili Pemuda PIS berjanji tidak akan menggunakan karakter culoboyo tanpa ijin dan berjanji tidak menggunakan dalam kegiatan apapun serta berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama,” katanya. (den/dop)
Teks Foto:
– Protes Cak Ikin mengenai foto pemberitaan di koran tentang kampanye relawan pemuda PIS yang menggunakan karakter culoboyo Juniol ciptaannya tanpa seizin dirinya.
Foto: Facebook