Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy mengaku telah berkulakan banyak masalah dari seluruh daerah pinggiran di Surabaya. Masalah-masalah ini akan disampaikan dalam debat publik dengan pasangan Risma-Whisnu, Jumat (30/10/2015) petang.
Agung Nugroho, Ketua Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy mengatakan kedua pasangan calon dari Demokrat-PAN itu telah blusukan ke wilayah-wilayah pinggiran di Surabaya.
“Kami datang untuk membangun Surabaya lebih cepat, lebih baik, dan lebih berkeadilan. Supaya tidak ada lagi masyarakat Suroboyo yang keleleran,” ujarnya ketika dihubungi suarasurabaya.net, Jumat siang.
Warga yang keleleran, yang dimaksud oleh Agung adalah masyarakat Surabaya di daerah pinggiran yang kondisi ekonominya memprihatinkan.
“Kalau mau blusukan baru ketemu. Masih banyak, dari sisi kelayakan hidup, kehidupan mereka jauh dari kata layak,” katanya.
Agung mengklaim, masyarakat yang demikian masih bisa ditemukan di daerah-daerah seperti di Sambikerep, Benowo, Pakal, Asem Rowo dan lain sebagainya.
“Banyak lah kalau mau keliling Surabaya. Ya, ini salah satu yang akan menjadi bahan untuk nanti malam (debat publik,red),” ujarnya.
Rencananya, Rasiyo-Lucy, Tim Pemenangan dan para relawan pendukung pasangan ini akan berangkat berbondong-bondong dari Posko Serasi di Jalan Flores setelah Maghrib.
Meski KPU Kota Surabaya membatasi 50 orang pendukung yang bisa masuk ke dalam gedung Dyandra Convention Center, Agung mengatakan tetap mengajak pendukung dengan jumlah lebih banyak.
“Yang dibatasi kan 50 orang, ya nanti sisanya di luar gedung,” ujarnya. Jumlahnya, kata dia, diperkirakan ratusan orang. “Kan tidak apa-apa, yang tidak dibatasi mendukung dari luar,” tambahnya.
Tidak mau kalah dengan pasangan Risma-Whisnu, nobar juga dilaksanakan oleh para pendukung Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy di masing-masing posko di Surabaya.
“Sekarang ada 31 posko pemenangan di kecamatan. Kalau di kelurahan, ya kurang lebih 100 posko yang tersebar,” ujar Agung. (den/ipg)