Purnomo Satriyo Pringgodigdo, Divisi Hukum, Pengawasan, SDM, dan Organisasi KPU Kota Surabaya mengatakan, sesuai daftar pemilih tetap (DPT), jumlah penyandang disabilitas yang akan ikut mencoblos dalam pilkada Kota Surabaya mencapai 1500 orang.
“Saya yakin jumlahnya lebih banyak lagi, tapi yang terdata di DPT ada 1500 orang,” kata Purnomo, ketika menjadi pembicara dalam seminar bertema difabel dan aksesibilitas hak demokrasi dalam pilkada Surabaya yang digelar di Gedung G kompleks Universitas Muhammadiyah Surabaya, Selasa (27/10/2015).
Bagi para penyandang disabilitas, KPU saat ini juga sudah menyediakan beberapa alat bantu diantaranya untuk penyandang tuna netra akan disediakan sebanyak 3936 templet yang nantinya akan ditempatkan di seluruh TPS yang ada di Surabaya.
Menurut Purnomo, template ini akan berbentuk mirip map yang terdapat dua lubang dan disesuaikan dengan tanda gambar dua pasangan calon.
“Jadi kayak waktu kita nyontek itu, penyandang tuna netra dengan mudah bisa meraba dan mencoblos di lubang yang telah disediakan,” kata dia.
Template,/i> yang disediakan, juga telah dilengkapi dengan huruf braile bertuliskan nama pasangan calon dan nomor urut pasangan calon.
Sedangkan untuk penyandang cacat lainnya, KPU juga telah melatih seluruh petugas untuk membantu memperlancar proses pencoblosan di dalam bilik suara.
Sementara itu Wuri Handayani, Ketua Pusat Akses Penyandang Disabilitas Jawa Timur mengatakan, penyandang disabilitas di Surabaya sebenarnya jauh lebih besar daripada yang terdata di KPU Kota Surabaya.
“Mengacu data PBB, maka penyandang disabilitas di surabaya diperkirakan mencapai 200 ribu atau 15 persen dari total penduduk,” kata dia.
Karenanya, Wuri berharap KPU bisa kembali menyisir jumlah disabilitas sehingga bisa diketahui secara pasti sebaran serta bisa memberikan perlakukan khusus bagi mereka. (fik/rst)