Bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gelar deklarasi anti korupsi bagi calon kepala daerah di 19 daerah yang akan menggelar pilkada serentak pada Desember mendatang.
“Kami ingin para calon kepala daerah ini kelak menjadi kepala daerah yang berintegritas dan berkomitmen dalam memberantas korupsi,” kata Gogot Cahyo Baskoro komisioner KPU Jawa Timur, di sela-sela deklarasi anti korupsi di Kampus Unesa, Kamis (12/11/2015).
Selain deklarasi, acara kali ini juga dilakukan dengan penyerahan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) yang telah diisi dan dilaporkan ke KPK.
Dari hasil laporan LHKPN, diketahui jika calon kepala daerah terkaya adalah Fathul Huda, yang merupakan incumbent dan calon Bupati Tuban. “Kekayaan saya 82,9 miliar,” kata Fathul Huda, ketika membacakan LHKPN.
Di urutan kedua calon terkaya diduduki oleh Kartika Hidayati yang merupakan bakal calon Wakil Bupati Lamongan dengan kekayaan Rp73 miliar. “Memang ini kekayaan saya karena suami saya pengusaha, saya juga mantan anggota DPRD Jawa Timur,” kata Kartika ketika ditanya tentang jumlah kekayaanya.
Sedangkan untuk calon termiskin adalah calon walikota dan wakil walikota Pasuruan. Yus Syamsul Hadi, yang merupakan Calon walikota Pasuruan dari independen ternyata hanya memiliki kekayaan Rp46 juta.
Bahkan calon wakilnya yang bernama Agus Wibowo ternyata hanya memiliki kekayaan Rp10 juta. “Saya memang tidak punya rumah, saat ini masih kontrak. Kekayaan saya hanya satu sepeda motor honda tahun 2012 dengan harga Rp12 juta, tapi saya juga punya hutang Rp2 juta jadi kekayaan saya hanya Rp10 juta,” ujarnya.
Lantas berapa kekayaan calon walikota dan wakil walikota Surabaya. Dari hasil LHKPN juga diketahui jika dari seluruh calon yang berlaga di Surabaya, Whisnu Sakti Buana adalah yang paling kaya dengan harta mencapai Rp20 miliar. Sedangkan Tri Rismaharini kekayaannya Rp1,8 miliar.
Sementara untuk Rasiyo kekayaanya Rp7,7 miliar dan kalah dengan kekayaan calon wakilnya Lucy Kurniasari yang mencapai Rp12 miliar. (fik/dop)