Judul buku : Intel: Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia
Penulis : Ken Conboy
Halaman : xiv + 294 halaman
Penerbit : Pustaka Primatama, 2007
Badan Intelijen Indonesia (BIN), telah ada jauh sebelum perang melawan teroris. Di buku yang ditulis KEN COBOY Country Manager dari Risk Management Advisory, sebuah perusahaan konsultan keamanan di Jakarta ini, pertama kalinya membuka kisah lengkap tentang BIN, serta operasi-operasi intelijen yang dilakukan selama ini dan badan-badan pendahulunya (hal x).
Dalam sejarahnya BIN mengalami pasang surut seiring dengan perubahan rezim. Runtuhnya rezim Orde Lama dan perubahan rezim ke Orde Baru menamatkan riwayat Badan Pusat Intelijen (BPI) yang dibentuk pada 10 November 1959. Rezim baru menata badan intelijen dan melakukan sejumah pembersihan.
Pada 22 Agustus 1966, SOEHARTO membentuk badan intelijen strategis yang dinamakan Komando Intelijen Negara (KIN). KIN bukanlah satu-satunya unit intelijen yang mendapatkan momentum pada masa-masa awal SOEHARTO berkuasa. Meski sudah ada KIN, SOEHARTO masih mempertahankan unit Operasi Khusus (Opsus) yang diketuai ALI MOERTOPO, meski saat itu juga ia diangkat mengepalai unit intelijen luar negeri KIN (hal 43).
Ada hal yang menarik dari kiprah Opsus. Ternyata intelijen Indonesia sudah memanfaatkan perusahaan penerbangan Garuda Indonesia untuk operasi intelijen sejak tahun 1960-an. Agen-agen lapangan Opsus ini menyamar sebagai eksekutif penerangan Garuda yang bertugas di Bangkok dan Hongkong. Tujuan operasi ini adalah untuk menyerang Malaysia dari arah tidak terduga, walaupun kemudian setelah mencoba selama lebih dari setahun operasi ini tidak menunjukkan hasil (hal 44).
Operasi intelijen dalam buku ini disusun KEN COBOY berdasarkan wawancara langsung dengan para pejabat intelijen, serta dilengkapi berkas-berkas arsip yang diperoleh langsung dari sumbernya.
Dalam buku ini juga disertai foto-foto, termasuk rencana pengeboman yang ditulis salah seorang teroris yang tertangkap. Dengan mambaca buku ini akan membuka wawasan pembaca tentang dunia intelijen Indonesia.
Buku ini juga mengungkap tuntas berbagai kasus dan latarbelakangnya dari pelatihan agen intel pertama hingga Komando Jihad, juga penyusupan Al Qaeda di Indonesia, serta siapa yang memulai kasus Poso? Inilah pentingnya kehadiran buku ini untuk menguak tabir dunia intelijen Indonesia. Karena selama ini hanya buku tentang CIA, M16, Mossad, atau KGB yang sudah beredar di Indonesia.(ipg)