Minggu, 13 April 2025

Senator Lia Istifhama: Evakuasi Warga Palestina Harus Fokus Anak Yatim Piatu, Bukan Relokasi Permanen

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Jalur Gaza telah menjadi “kuburan” bagi anak-anak di tengah serangan tanpa henti Israel terhadap wilayah tersebut, ujar Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Rabu (20/11/2024). Foto: Anadolu/Antara

Rencana pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi 1.000 warga Palestina dari Gaza menjadi perhatian serius dari Lia Istifhama Anggota DPD RI.

Senator asal Jawa Timur itu menegaskan pentingnya pendekatan yang terukur dan fokus kemanusiaan, terutama untuk anak-anak yatim piatu yang menjadi korban konflik.

“Fokus evakuasi seharusnya diarahkan pada anak-anak yatim piatu. Mereka berhak mendapatkan perlindungan dan pendidikan yang layak di tengah situasi sulit seperti ini,” ujar Lia Istifhama saat kunjungan kerja Pra-Haji di Mekkah Al Mukarromah, Sabtu (12/4/2025).

Menurutnya, kebijakan ini bukan bentuk relokasi permanen atau perpindahan kewarganegaraan, melainkan misi kemanusiaan sementara yang harus dipahami dalam kerangka solidaritas global.

“Ini bukan perpindahan kewarganegaraan, tapi suaka sementara. Setelah situasi di Gaza membaik, mereka harus dikembalikan ke tanah air mereka. Palestina tetap negara berdaulat, dan kita harus menjunjung itu,” tegasnya.

Lia juga mengingatkan bahwa Indonesia belum meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 di bawah UNHCR. Hal ini membuat status pencari suaka di Indonesia bersifat terbatas dan tidak memberikan hak legal untuk bekerja.

“Secara hukum, kita bukan negara penampung permanen. Posisi kita adalah negara transit. Pengungsi tidak boleh bekerja secara legal di Indonesia, ini harus jadi pertimbangan serius,” jelas Lia, merujuk pada Peraturan Dirjen Imigrasi No. IMI-0352.GR.02.07 Tahun 2016.

Ia pun menyampaikan kekhawatirannya jika evakuasi mencakup kelompok usia dewasa, yang berpotensi memicu masalah sosial baru.

“Jika evakuasi meluas ke kelompok dewasa, bisa menambah beban sosial dan persaingan di sektor informal. Kita sendiri masih punya tantangan besar dalam menyediakan lapangan kerja untuk warga kita,” katanya.

Lia menyambut baik sikap Prabowo Subianto Presiden yang menegaskan bahwa rencana evakuasi ini bersifat sementara dan kemanusiaan semata.

Ia pun mendukung langkah ini selama pelaksanaannya tetap terukur, fokus, dan menghindari implikasi jangka panjang.

“Kita bisa berperan dalam isu kemanusiaan global, tapi harus terfokus. Anak-anak yang kehilangan orang tua dan masa depannya karena perang, itu yang harus jadi prioritas,” pungkas Lia.

Sebelumnya, Prabowo Presiden menegaskan dalam forum diplomatik di Antalya, Turki, bahwa Indonesia tidak berniat memindahkan warga Palestina secara permanen.

“Tidak, tidak, tidak. Kita ini untuk membantu,” tegas Prabowo. (faz/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Minggu, 13 April 2025
27o
Kurs