![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-10-at-17.38.41-170x110.jpeg)
Prabowo Subianto Presiden RI menceritakan ada pihak-pihak yang berupaya untuk memisahkan hubungannya dengan Joko Widodo Presiden RI ke-7.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo waktu memberikan pidato dalam pembukaan Kongres Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ke XVIII di Jatim Expo, Surabaya, Senin (10/2/2025).
Mulanya Prabowo bercerita di hadapan ribuan Muslimat NU bahwa ia baru mengenal Khofifah Indar Parawansa Ketum PP Muslimat NU baru menjelang Pilpres kemarin.
Prabowo mengaku bahwa orang yang mengenalkannya dengan Khofifah adalah Joko Widodo Mantan Presiden RI. Ia juga mengaku bahwa selama ini belajar politik dengan Jokowi.
“Jadi memang kalau politik saya belajar dari Pak Jokowi, enggak usah malu-malu lah,” tutur Prabowo.
Mantan Menteri Pertahanan itu lalu heran karena banyak pihak yang berusaha mem-framing buruk kepada Jokowi sesudah masa jabatannya Presiden habis.
“Kadang-kadang orang sudah enggak berkuasa mau di-kuyung-kuyung, dijelek-jelekin, jangan. Kita hormati semua, kita hormati semua,” ucapnya.
Prabowo lantas mengutarakan bahwa saat ini ada sejumlah pihak sedang berusaha merusak memisahkannya dengan Jokowi. Menurutnya hal itu hanyalah lelucon untuk ditertawakan.
“Ada yang mau misahkan saya sama Pak Jokowi. Lucu juga, untuk bahan ketawa, boleh. Jangan kita jangan ikut. Pecah belah itu adalah kegiatan mereka yang tidak suka sama Indonesia,” kata Prabowo.
Prabowo menyebut bahwa selama ini Indonesia kerap diintai dengan strategi politik pemecah belah. Ia meminta hal tersebut tidak dihiraukan masyarakat.
“Dari ratusan tahun divide et impera itu adalah taktik strategi untuk memecah belah umat dan bangsa Indonesia, enggak usah dihiraukan,” ucapnya.(wld)