Justin Trudeau Perdana Menteri Kanada mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Liberal, Senin (6/1/2025) waktu setempat.
Pengunduran diri Trudeau sebagai pimpinan Partai Liberal sekaligus sebagai tanda bahwa dia juga mundur dari posisi Perdana Menteri Kanada.
Melansir Reuters, Trudeau memiliki sisa waktu memimpin, baik sebagai PM Kanada atau pemimpin Partai Liberal, sampai 24 Maret 2025 mendatang, setelah partainya memilih pemimpin baru.
“Negara ini layak mendapatkan pilihan yang nyata dalam pemilihan umum berikutnya, dan menjadi jelas bagi saya bahwa jika saya harus berjuang dalam pertikaian internal, saya tidak bisa menjadi pilihan terbaik dalam pemilihan tersebut,” kata Trudeau di kediamannya, di Rideau Cottage Ottawa.
Salah satu alasan Trudeau mundur dari posisinya adalah karena anggota parlemen Liberal secara terbuka menyatakan ketidakpuasan mereka.
Selain itu, Trudeau dinilai tidak terlalu populer di kalangan warga Kanada. Hal ini menjadi penghambat cukup besar bagi partai terlebih menjelang pemilihan federal tahun ini.
Permintaan agar Trudeau mundur dari jabatannya semakin meningkat setelah Desember 2024 lalu, Chrystia Freeland wakil perdana menteri mengundurkan diri secara tiba-tiba.
Dalam surat pengunduran diri Freeland, dia menyebutkan bahwa Trudeau tidak berbuat banyak saat Donald Trump Presiden AS terpilih mengancam akan menaikkan tarif pajak sebesar 25 persen. Hal ini dinilai sangat merugikan perekonomian Kanada.
Sementara itu, beberapa nama telah mengantre di belakang Trudeau untuk menjadi pemimpin selanjutnya.
Melansir Antara, nama-nama itu di antaranya, Melanie Joly Menteri Luar Negeri, Francois-Philippe Champagne Menteri Inovasi, dan Mark Carney mantan bankir sentral. (kir/ham)