![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2024/12/Dody-Hanggodo-170x110.jpeg)
Eddy Soeparno Wakil Ketua MPR RI menggelar acara MPR Goes to Campus ke sejumlah universitas di daerah Cirebon, Semarang dan Yogyakarta.
Roadshow Eddy Soeparno ke sejumlah kampus itu mengusung tema ‘Urgensi Transisi Energi Mencegah Dampak Perubahan Iklim’.
Dari tanggal 13 sampai 17 Februari 2025, Eddy akan bicara tentang urgensi energi terbarukan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Gunung Jati Cirebon (UGJ) dan terakhir di Universitas Teknologi Yogyakarta(UTY).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan, Program MPR Goes to Campus dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran menghadapi dampak perubahan iklim.
“Beberapa wilayah di Indonesia mengalami kenaikan suhu yang signifikan mulai dari Jakarta, NTT, Semarang bahkan hingga Bogor. Selain kenaikan suhu, kita juga menghadapi curah hujan dan kemarau ekstrem yang berdampak pada nasib petani dan nelayan misalnya. Lalu, jangan lupa kita juga menghadapi ancaman Banjir Rob yang tidak hanya melanda warga Jakarta Utara, tapi sekarang sudah menjadi ancaman bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir di seluruh Indonesia,” ujarnya, Rabu (12/2/2025).
Doktor Ilmu Politik lulusan Univeraitas Infonesia itu melanjutkan, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dampak perubahan iklim adalah transisi menuju energi terbarukan.
“Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk energi terbarukan mulai dari Geothermal, Angin hingga Surya. Namun, bauran energi terbarukan saat ini belum mencapai 15 persen dari bauran energi nasional. Ini yang harus ditingkatkan agar penggunaan energi terbarukan semakin besar ke depannya,” jelasnya.
Secara khusus, Waketum PAN itu menyebut, di acara MPR Goes to Campus nanti, dia juga akan menyerap aspirasi dan mendengarkan masukan dari civitas academica kampus mengenai kebijakan mencegah dampak perubahan iklim hingga upaya penguatan transisi energi.
“Kolaborasi MPR dan universitas juga merupakan upaya kami untuk mendengarkan berbagai masukan dari Guru Besar, Dosen, Peneliti dan juga Mahasiswa mengenai kebijakan yang berkaitan dengan upaya Presiden Prabowo mewujudkan Ketahanan Energi,” tutupnya.(rid/ipg)