![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250212-WA0054-170x110.jpg)
Ahmed Hussen Menteri Pembangunan Internasional Kanada menyatakan bahwa ketahanan pangan menjadi salah satu fokus kerja sama bilateral RI-Kanada, dan mengakui hal tersebut adalah selaras dengan prioritas pemerintahan Prabowo Subianto Presiden saat ini.
“Memang ada sejumlah prioritas dalam kerja sama bilateral yang telah kita jalankan, salah satunya adalah dalam bidang ketahanan pangan,” kata Hussen seperti dikutip Antara, Sabtu (15/2/2025).
Salah satu bentuk konkret kerja sama tersebut, lanjutnya, adalah dukungan untuk pengembangan varietas tanaman pangan yang memiliki ketahanan terhadap perubahan iklim di Indonesia.
“Kami telah mengucurkan sejumlah besar dolar Kanada bagi proyek-proyek untuk memperkenalkan tanaman pangan tahan perubahan iklim dan berpotensi memiliki hasil tanam yang lebih besar,” kata dia.
Ia memandang pemanfaatan varietas tahan iklim tersebut dapat mendukung upaya Indonesia memitigasi perubahan iklim. Terlebih lagi, hasil tanamnya lebih banyak dan lebih bergizi sehingga semakin bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, Hussen mengatakan bahwa kerja sama lain yang menjadi prioritas adalah dalam bidang kesehatan, di mana pihaknya berupaya membantu perbaikan kualitas gizi dan pemberantasan malnutrisi di Indonesia, yang juga menjadi prioritas kesehatan Prabowo Presiden.
Ia menyatakan bahwa sebelum kunjungannya ke Indonesia, pihaknya telah mengumumkan pendanaan sebesar 364 juta dolar Kanada (Rp4,18 triliun) untuk Nutrition International, sebuah lembaga nirlaba Kanada, untuk memberantas malnutrisi melalui penyediaan suplemen vitamin A dan mikronutrisi.
“Mereka juga hadir di Indonesia dan berperan membantu prioritas pemerintah RI untuk memerangi malnutrisi dan kerawanan pangan,” katanya.
Selain pada kedua aspek tersebut, Menteri menjelaskan prioritas lain dalam kerja sama RI-Kanada adalah mitigasi perubahan iklim, pembangunan ekonomi yang inklusif, serta transisi energi dan pengembangan energi nuklir.
Hussen pun menyatakan optimismenya bahwa upaya Indonesia memajukan sumber daya manusia melalui pembinaan ketahanan pangan dan perbaikan gizi akan membuat Indonesia selangkah lebih maju dalam mewujudkan cita-cita Visi Indonesia Emas 2045.
“Saat Anda mengembangkan kapasitas masyarakat dengan menangani malnutrisi dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, serta memberikan masyarakat apa yang mereka butuhkan untuk mencapai kesuksesan, maka tentu Visi 2045 akan terwujud,” ucap dia. (ant/nis/bil/ipg)