
Arus mudik Lebaran 2025 dinilai berhasil berjalan dengan lancar, berkat pengaturan perjalanan yang lebih efektif dan kebijakan yang mendukung kelancaran pergerakan pemudik.
Pemerintah mendapatkan apresiasi luas karena mampu menghindari kemacetan parah yang sering terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Syaiful Huda Wakil Ketua Komisi V DPR RI menilai bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari penerapan kebijakan pengaturan pola perjalanan yang tepat.
“Tahun ini, kami menilai pemerintah telah berhasil menyelenggarakan arus mudik Lebaran 2025 dengan sangat baik. Tidak ada kemacetan luar biasa yang dialami mayoritas pemudik, dan ini berkat pengaturan perjalanan yang lebih sistematis, seperti kebijakan work from anywhere (WFA), work from home (WFH), serta cuti Lebaran yang lebih panjang,” ungkap Huda pada Kamis (10/4/2025).
Huda menambahkan, kebijakan tersebut membantu menyebarkan pergerakan pemudik sehingga tidak terkonsentrasi hanya pada hari-hari tertentu, yang biasanya menjadi penyebab utama kemacetan.
“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana mayoritas pemudik berangkat pada H-4 atau H-3 Lebaran, tahun ini berkat kebijakan WFA, pergerakan sudah dimulai sejak H-7. Ini tentu mengurangi kepadatan di puncak arus mudik,” jelasnya.
Selain itu, pengaturan lalu lintas yang responsif menjadi faktor penting lainnya. Berbagai strategi rekayasa lalu lintas seperti penerapan ganjil-genap, contraflow, hingga penerapan sistem one way nasional diterapkan secara efektif.
Huda juga memuji kesigapan Polri dalam menyesuaikan rekayasa lalu lintas dengan kondisi di lapangan.
“Contohnya, penerapan strategi one way yang semula hanya berlangsung pada akhir pekan, akhirnya diperpanjang hingga Senin, yang membantu mengurangi potensi kemacetan,” ujarnya.
Menurut Huda, persiapan pemerintah dalam mengelola arus mudik Lebaran kali ini lebih matang dibandingkan tahun lalu.
“Tidak ada lagi kasus kemacetan panjang yang dialami pemudik, seperti di tol Serang-Pelabuhan Merak atau di arus balik tahun sebelumnya yang menyebabkan kemacetan hingga berjam-jam. Layanan transportasi, baik darat, laut, maupun udara, juga berjalan lancar,” tandasnya.
Selain kelancaran perjalanan, angka kecelakaan juga menunjukkan penurunan signifikan. Dirlantas Mabes Polri mencatat penurunan kecelakaan sebanyak 30%, dari 3.728 insiden pada 2024 menjadi 2.627 pada 2025. Bahkan, angka korban meninggal turun hingga 47%.
“Penurunan angka kecelakaan ini menjadi bukti bahwa penyelenggaraan mudik tahun ini lebih baik dan lebih aman,” kata Huda.
Dengan semua pencapaian ini, dapat disimpulkan bahwa pengaturan pola perjalanan menjadi kunci utama dalam keberhasilan arus mudik Lebaran 2025.(faz/ipg)