Siti Hediati Hariyadi atau lebih dikenal dengan Titiek Soeharto Ketua Komisi IV DPR RI mendesak pemerintah segera mengumumkan nama pemilik pagar misterius di pesisir laut Tangerang.
“Terkait pagar laut yang misterius sepanjang 30,16 kilometer itu, kami dari Komisi IV mendesak pemerintah untuk segera mengetahui dan mengumumkan itu sebenarnya pagarnya punya siapa, Siapa yang bikin, siapa yang suruh, siapa yang membiayai?” ujar Titiek di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Kata Titiek, tidak mungkin ada pagar bambu tiba-tiba ada sepanjang itu, kalau tidak ada pemiliknya.
“Mosok tiba-tiba ada gitu ya 30,16 kilo kan enggak bisa dibikin 1-2 hari. Jadi ini supaya segera (diumumkan) oleh pemerintah untuk mengetahui siapa yang bikin ini,” kata Titiek.
Menurut Titiek, berdasarkan informasi, pembuatan pagar berupa patok-patok bambu sepanjang 30,16 kilometer itu biayanya miliaran Rupiah.
“Ini biayanya mahal, udah dihitung-hitung, ada yang hitung katanya 12 koma berapa miliar gitu ya,” ujarnya.
Dia menilai sangat mengada-ada kalau ada informasi yang menyebut pemilik pagar laut tersebut adalah para nelayan.
“Terus tiba-tiba ada yang mengaku bahwa ada sekelompok nelayan yang swadaya membangun pagar laut ini. Kan kita ini dari Komisi IV sedang berusaha untuk mensejahterakan kehidupan para nelayan. Kok tiba-tiba si nelayan itu punya duit segitu, gitu ya. Ini kan sangat mengada-ada, kalau orang Jawa bilang Ngono yo ngono neng ojo ngono. Kalau anak-anak bilang enggak gitu-gitu amat kaleeeee,” tegas Titiek.
“Jadi kami mendesak supaya pemerintah segera cari tahu. Kasus ini sudah 1 bulan lebih ramenya, masa enggak dapet-dapet gitu (pelakunya),” imbuh Titiek.
Titiek mengaku, rencananya Komisi IV akan memanggil Sakti Wahyu Trenggono Menteri Kelautan dan Perikanan pada Rabu (22/1/2025) besok.
“Kami akan ketemu dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, rencananya sih besok. Kalau mereka tidak ada sidang kabinet,” terangnya.
Soal menteri ATR yang mengatakan kalau pagar laut itu dibangun ada HGB-nya, Titiek menegaskan akan mengeceknya.
“Itu kita akan cek lagi kebenarannya. Kita akan turun. Kita sebenernya nanti hari Kamis akan turun ke lapangan. Kita lihat sendiri apa yang terjadi disitu,” kata dia.
Komisi IV, lanjut Titiek, akan mempertimbangkan pembentukan panitia khusus (pansus) pemagaran laut, tetapi menunggu perkembangan setelah bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan.
“Kita lihat perkembangannya nanti gimana ya. Besok kita ketemu kementerian, terus lusa kita mau meninjau ke lapangan,” ungkapnya.
“Yang penting ini sudah lama, sudah sebulan, masa enggak dapet-dapet. Siapa sih yang bikin 30 kilometer lho itu sama dengan separoh (tol) Jagorawi. Dan itu pagernya adanya di laut bukan di daratan kan susah bikinnya,” pungkas Ketua Komisi IV DPR. (faz/ipg)