Rabu, 16 April 2025

Khofifah, Pangdam dan Kapolda Jatim Bertemu Jokowi di Solo: Bahas Perang Tarif Impor

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur bersama Irjen Pol Nanang Avianto Kapolda Jatim, dan Mayjen TNI Rudy Saladin Pangdam V Brawijaya saat berkunjung ke kediaman Joko Widodo Presiden RI ke-7 di Surakarta Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025). Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur bersama Irjen Pol Nanang Avianto Kapolda Jatim, dan Mayjen TNI Rudy Saladin Pangdam V Brawijaya berkunjung ke kediaman Joko Widodo Presiden ke-7 RI di Surakarta Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025).

Khofifah mengatakan, pertemuannya bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya sebagai bentuk silaturahim halalbihalal dengan Jokowi.

“Kami ucapkan terima kasih karena Pak Jokowi menerima sowan kami sekaligus silaturahim dan halal bi halal. Kebetulan kami diterima hari ini bersama dengan Pak Pangdam, Pak Kapolda juga hari ini. Jadi nyambunglah waktunya,” kata Khofifah.

Gubernur Jatim itu menjelaskan, dalam pertemuan tersebut ia membahas sejumlah isu strategis dalam diskusi bersama Jokowi.

Salah satu isu yang dibahas tentang perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang kembali memanas setelah Donald Trump Presiden AS mengumumkan kebijakan tarif resiprokal terhadap barang impor.

“Beliau update bagaimana sebetulnya dampak ekonomi trade war ya antara perang tarif Amerika dan Cina itu terjadi di seluruh dunia. Tentu kami di Jawa Timur melakukan berbagai langkah berbagai antisipasi,” jelasnya.

Dalam pertemuan itu, Khofifah juga menyampaikan kepada Jokowi bahwa Jatim telah mengambil langkah konkret untuk mengantisipasi dampak perang dagang tersebut.

Upaya yang dilakukan Khofifah adalah berkomunikasi secara personal dengan owner perusahaan-perusahaan serta mengundang diskusi para pengusaha dan pemilik yang tergabung dalam jaringan Apindo Jatim.

“Perusahaan dengan jumlah karyawan di atas empat ribu orang kami undang di Grahadi. Alhamdulillah mereka semua sepakat bahwa prinsip pertama jangan ada PHK. Namun, jika ada pengurangan produksi boleh pengurangan jam kerja atau maksimal pengurangan hari kerja. Jangan PHK,” tuturnya.

Selain itu Khofifah menyebut perlu sinergi bersama jajaran Forkopimda plus agar tidak menimbulkan kekhawatiran dan kegusaran bagi masyarakat di tengah kondisi ekonomi global.

“Berjalan berseiring menjadi bagian penting untuk menjadi referensi kehidupan masyarakat supaya tetap berada pada keberseiringan membangun optimisme dan kinerja serta sinergitas seluruh elemen,” pungkasnya.

Khofifah menekankan, di tengah kondisi saat ini, sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif dan tidak menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat dengan tetap bekerja keras dan mitigatif.

“Alhamdulillah di Jawa Timur, seluruh jajaran Forkopimda plus saling kompak dan sinergi yang kami harap bisa membangun optimisme bersama masyarakat,” tandasnya. (wld/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Surabaya
Rabu, 16 April 2025
26o
Kurs