Sabtu, 22 Februari 2025

Ketegangan Udara China-Filipina Meningkat di Laut China Selatan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
"Sembilan Garis Putus-putus" (warna hijau) menandakan klaim China di Laut China Selatan berdasarkan peta buatan CIA pada 1988. Foto: Wikipedia

Ketegangan di udara antara China dan Filipina meningkat ketika Beijing pada, Jumat (21/2/2025), melaporkan insiden lain di perairan Laut China Selatan (LCS) yang disengketakan.

Menurut Kementerian Pertahanan China, Komando Palagan Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengeluarkan peringatan dan mengusir dua pesawat C-208 Filipina dan sebuah pesawat N-22 yang telah “memasuki wilayah udara” di atas sebuah pulau di LCS pada, Kamis (20/2/2025).

Tian Junli, juru bicara komando tersebut, mengatakan sebuah pesawat C-208 Filipina “secara ilegal memasuki wilayah udara China di atas Pulau Huangyan” di LCS dan “mengubah ketinggian beberapa kali.”

Pulau Huangyan dikenal pula sebagai Scarborough Shoal atau Bajo de Masinloc.

“Hanya dalam 218 detik, pesawat itu turun 920 meter (3.018 kaki) dengan cara yang tidak profesional dan berbahaya, dengan sengaja melintasi ketinggian helikopter patroli normal, sehingga menimbulkan risiko tinggi terjadinya insiden maritim dan udara,” kata Tian, seperti dikutip Antara, Sabtu (22/2/2025).

Di sisi lain, Manila belum menanggapi pernyataan Beijing tentang insiden tersebut.

“Filipina kemudian berbalik dan menuduh China melakukan ‘tindakan berbahaya’. Filipina-lah yang pertama memprovokasi masalah dan kemudian memutarbalikkan kebenaran dengan berusaha menyebarkan klaimnya yang ilegal,” kata Tian.

Insiden itu adalah insiden kedua yang melibatkan China dan Filipina di perairan LCS yang disengketakan, di mana kedua negara memiliki klaim yang saling bertentangan.

Filipina dan China juga membuat klaim yang saling bertentangan pada Selasa (18/2/2025) tentang “pertemuan di udara” di atas Scarborough Shoal yang disengketakan.

Pekan lalu, Australia mengatakan sebuah jet tempur PLA J-16 “melepaskan suar di dekat” pesawat patroli maritim Angkatan Udara Australia P-8A Poseidon yang tengah “melakukan patroli rutin pengawasan maritim” di atas LCS pada Selasa.

Kontak di udara antara kedua pesawat itu dilaporkan terjadi di atas Xisha Qundao, yang juga dikenal sebagai Kepulauan Paracel, menurut Kementerian Luar Negeri China, yang menolak “narasi palsu” Australia. (ant/nis/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Sabtu, 22 Februari 2025
25o
Kurs