
Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan memastikan akan menghadiri pemeriksaan yang dijadwalkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (20/2/2025) besok.
Hasto menegaskan komitmennya untuk taat pada proses hukum, meski ia tengah menghadapi proses praperadilan terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus Harun Masiku.
“PDI Perjuangan menanamkan kedisiplinan kepada kami untuk selalu taat pada hukum. Besok, saya akan hadir memenuhi panggilan KPK sebagai kewajiban setiap warga negara,” tegas Hasto, saat berbicara di sela-sela acara pembekalan kepala daerah terpilih PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2025).
Hasto mengungkapkan bahwa dalam sidang praperadilan yang telah digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, banyak kejanggalan yang terungkap. Menurutnya, ia bukan pejabat negara dan tidak ada kerugian negara yang ditimbulkan dalam kasus yang sedang diselidiki.
Hasto juga mengungkapkan fakta mengejutkan, yakni adanya saksi yang mengaku diintimidasi oleh penyidik KPK untuk menyebutkan namanya dalam kaitannya dengan kasus Harun Masiku.
“Meskipun ada latar belakang seperti itu, saya tetap akan hadir besok dengan didampingi oleh tim penasihat hukum,” tegas Hasto.
Tim hukum Hasto yang dipimpin oleh Ronny Talapessy juga menyampaikan bahwa mereka telah mengajukan dua permohonan praperadilan terkait status tersangka Hasto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mereka berharap penyidik KPK menunggu keputusan praperadilan tersebut sebelum melanjutkan pemeriksaan.
“Kami akan hadir untuk memberikan penjelasan kepada penyidik bahwa seharusnya mereka menunggu keputusan praperadilan untuk menentukan sah atau tidaknya status tersangka Hasto,” kata Ronny yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PDIP bidang Reformasi Hukum. (faz/ham)