Kamis, 13 Februari 2025

Gaza Rumah Bagi 2 Juta Orang, Presiden Prancis Kritik Usulan Trump Relokasi Warga Palestina

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Emmanuel Macron menjabat sebagai presiden Prancis sejak Mei 2017. Foto: Britanica

Emmanuel Macron Presiden Prancis mengkritik usulan Donald Trump Presiden AS untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza, dengan menegaskan tindakan tersebut akan melanggar hak-hak mereka dan hukum internasional.

“Anda tidak bisa berkata kepada dua juta orang, ‘oke, sekarang tebak apa? Kalian akan pindah,’” kata Macron dalam wawancara eksklusif dengan CNN di Istana Elysee, sebagaimana dikutip melalui Antara, Kamis (13/2/2025).

“Jawaban yang benar bukanlah operasi real estat, ini adalah operasi politik,” tambahnya.

Trump baru-baru ini menguraikan rencana kontroversial untuk memindahkan warga Palestina ke negara tetangga Mesir dan Yordania, sambil mendorong “kepemilikan jangka panjang” AS atas Gaza.

Ia juga mengusulkan untuk mengembangkan kembali wilayah tersebut menjadi destinasi mewah, sebuah gagasan yang didukung oleh Benjamin Netanyahu Kepala Otoritas Israel dan beberapa kelompok pemukim sayap kanan di Israel.

Macron, sembari menegaskan kembali dukungan Prancis terhadap keamanan Israel, telah vokal dalam mengkritik operasi militer negara itu di Gaza dan Lebanon. Prancis menangguhkan ekspor senjata ke Israel pada Oktober 2024 dan mendesak negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama.

“Saya selalu menegaskan ketidaksetujuan saya dengan Netanyahu Perdana Menteri (Israel),” ujar Macron.

“Saya tidak percaya bahwa operasi besar-besaran ini yang terkadang menargetkan warga sipil adalah jawaban yang tepat,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya menghormati hak warga Palestina untuk tetap berada di tanah air mereka, serta mencatat bahwa kekuatan regional seperti Yordania dan Mesir juga menolak usulan pemindahan tersebut.

Komunitas internasional secara luas mengutuk rencana Trump. PBB memperingatkan terhadap apa yang mereka sebut sebagai pembersihan etnis, sementara Jose Manuel Albares Menteri Luar Negeri Spanyol dengan tegas menyatakan bahwa Tanah warga Gaza adalah Gaza.

Kemudian, Frank-Walter Steinmeier Presiden Jerman menyebut gagasan tersebut tidak dapat diterima, sementara Annalena Baerbock Menteri Luar Negeri memperingatkan bahwa pemindahan paksa akan menyebabkan lebih banyak penderitaan dan ketidakstabilan.

Selain itu, David Lammy Menteri Luar Negeri Inggris tampaknya mengakui kekhawatiran Trump atas kehancuran di Gaza, tetapi menegaskan kembali komitmen Inggris terhadap solusi dua negara. (ant/nis/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Kamis, 13 Februari 2025
25o
Kurs