Eksponen Fusi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1973, menyatakan mendukung calon ketua umum PPP, baik yang berasal dari internal maupun eksternal PPP.
Hal ini terungkap saat mereka menggelar konferensi pers untuk merespon rencana pengurus PPP yang akan menggelar muktamar pada akhir April, atau awal Mei 2025 di Bali. Satu di antara agenda dalam Muktamar PPP ini untuk memilih ketua umum partai berlambang Ka’bah tersebut.
Dalam pernyataannya, mereka menyatakan mendukung calon-calon ketua umum PPP, yang memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin PPP. Serta pemimpin PPP yang dapat menjadi panutan bagi Umat Islam dan Bangsa Indonesia.
Eksponen Fusi PPP 1973 yang mendukung pernyataan sikap ini di antaranya KH. Zarkasih Nur (Nahdlatul Ulama), KH. Husnan Bey Fananie (Persaudaraan Muslimin Indonesia/Parmusi), Achmad Farial (Serikat Islam/SI), Irena R. Rusli Halil (Partai Tarbiyah Indonesia/Perti), dan Assoc. Prof. Dr. TB Massa Djafar.
“Eksponen Fusi PPP 1973 mendukung pencalonan, calon-calon Ketua Umum PPP dan Pengurus PPP yang akan maju dalam Muktamar, baik dari internal maupun eksternal,” kata KH Husnan Bey Fanani Jubir Eksponen Fusi PPP 1973 dalam konferensi pers,di Jakarta Timur, Minggu (5/1/2025).
Calon-calon ketua umum dan pengurus PPP yang dinilai memiliki kapasitas adalah mereka yang mampu menjalankan 6 prinsip perjuangan dan 5 Khidmat PPP sesuai Khitthah pada tahun 1973.
Sejumlah calon dari internal, di antaranya H. Habil Maranti (anggota DPR RI periode 1999-2009) dan Taj Yasin dari Nahdlatul Ulama; Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie (anggota DPR 2009-2014, dubes RI untuk Republik Azerbaijan 2016-2020) dan Hasrul Azwar (dubes RI untuk Maroko dari Parmusi
Calon lainnya adalah Achmad Farial (anggota DPR 1999-2019) dari Sarikat Islam; serta Anwar Sanusi (anggota DPR RI dan KPKPN RI 1997-2014) calon dari Persatuan Tarbiyah Indonesia (Perti).
Adapun calon eksternal (non kader) di antaranya Din Syamsuddin (Ketum PP Muhammadiyah 2005-2015), Syaifulloh Yusuf (Gus Ipul), Hamdan Zoelva (ketua MK 2013–2015), Dudung Abdurrachman (Kepala Staf Angkatan Darat ke-33), Sandiaga Salahudin Uno, Ahmad Yani (Ketum Partai Masyumi); dan Ridho Rahmadi (Ketum Partai Ummat).
“Kami mengharapkan calon-calon Ketua Umum PPP, baik dari internal maupun dari eksternal memiliki sifat-sifat yang jujur, dipercaya, amanah, cerdas dan integritas,” ungkap Husnan Bey.
Dalam siaran pers disebutkan pula, kehadiran Eksponen Fusi PPP 1973, merupakan bentuk keprihatinan dan rasa tanggung jawab atas kegagalan PPP dalam Pemilu 2024 lalu, yang mengakibatkan gagalnya PPP masuk ke Senayan.
“Sehingga kami ikut terpanggil untuk turun berjuang bersama-sama guna mengembalikan PPP kembali menjadi Partai Islam yang disegani dan Rumah Besar Politik bagi Umat Islam Indonesia,” kata Husnan.(faz)