Minggu, 13 April 2025

Dari Balik Tahanan, Hasto Kristiyanto Kritik Keras Jokowi dan Ajak Dukung Pemerintahan Prabowo

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Guntur Romli politikus PDIP saat menunjukkan surat yang ditulis Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP, Jumat (11/4/2025). Foto: Istimewa

Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) menyampaikan pesan tegas dari balik tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam surat terbukanya yang dibacakan Guntur Romli politikus PDIP pada Jumat (11/4/2025), Hasto mengkritik keras warisan pemerintahan Joko Widodo Presiden dan mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto Presiden menghadapi tantangan ekonomi.

“Kesulitan ekonomi saat ini memaksa pemerintahan Pak Prabowo melakukan efisiensi. Ini akibat salah urus negara yang dilakukan oleh Joko Widodo,” tegas Hasto dalam suratnya.

Surat tersebut dibacakan dalam konferensi pers usai pembukaan sidang keempat perkara dugaan korupsi yang menjerat Hasto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat.

Dalam surat itu, Hasto juga menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri 1446 H dan permohonan maaf lahir batin kepada seluruh rakyat Indonesia.

“Di dalam tahanan KPK, saya selalu mendoakan bangsa dan negara, khususnya bagi perjuangan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan kemerdekaan bagi setiap anak bangsa agar bebas dari rasa takut untuk berbicara,” tulisnya.

Hasto menceritakan kehidupan sehari-harinya di tahanan sebagai bentuk refleksi dan penguatan spiritual. Ia mengaku menjalani puasa selama 36 jam tanpa makan dan minum, serta rutin berolahraga, yang menyebabkan berat badannya turun 6 kilogram.

“Hidup semakin disempurnakan dengan mengobarkan semangat juang, olah spiritual, dan olahraga. Di tahanan, terjadi kristalisasi nilai dan semangat. Jangan pernah takut berjuang bagi keadilan, kemanusiaan, dan kemerdekaan,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya supremasi hukum dalam menghadapi persoalan bangsa.

“Tanpa hukum yang berkeadilan, tidak ada kemakmuran. Membiarkan ketidakadilan sama saja dengan membunuh masa depan,” ujar Hasto dalam pernyataannya.

Guntur Romli, yang membacakan surat tersebut, menyebut bahwa pesan Hasto adalah bentuk konsistensi perjuangan politik PDIP dalam memperjuangkan keadilan dan hak-hak rakyat.

“Surat ini adalah refleksi dari nilai-nilai perjuangan yang terus kami pegang. Apa yang disampaikan Mas Hasto menunjukkan semangat untuk terus memperjuangkan kebenaran, meski dari balik jeruji,” kata Guntur kepada media.

PDIP menilai penahanan Hasto memiliki muatan politis, sejalan dengan narasi partai yang selama ini kerap mengkritik kebijakan era Jokowi serta mengangkat isu ketimpangan hukum.

Seruan Hasto untuk memperkuat hukum dan solidaritas nasional kini menjadi perbincangan hangat di tengah publik. Suratnya dianggap sebagai sinyal penting dalam dinamika politik menuju masa pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo.(faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Minggu, 13 April 2025
31o
Kurs