
Armuji Wakil Wali Kota Surabaya terpilih 2024-2029 berjalan menuju Monumen Nasional (Monas), seusai mengikuti gladi bersih pelantikan kepala daerah di istana kepresidenan.
Armuji berjalan sendiri tanpa ada Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya terpilih karena memang 481 kepala daerah secara berduyun-duyun menuju ke Monas seusai gladi bersih di istana, sehingga suasananya ramai sekali. Ditambah lagi jalan Merdeka Utara tepat di depan istana macet karena ratusan kepala daerah terpilih menyeberang jalan tersebut menuju Monas.
Ditemui suarasurabaya.net, Armuji menceritakan detail acara gladi bersih pelantikan kepala daerah 2024-2029, mulai dari menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berakhir dengan salam-salaman.
“Di dalam tadi kita latihan, mulai nyanyi Indonesia Raya, sampai ada perwakilan agama-agama Islam dan seterusnya (jelang pengucapan sumpah dan janji), terus pengucapan sumpah janji jabatan, pidato presiden, setelah itu kita melakukan yang terakhir adalah salaman-salaman,” ujar Armuji di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).
Menurut Armuji, gladi bersih dilakukan untuk mengetahui durasi dan urutan acara pelantikan.
“Jadi dalam gladi bersih tadi untuk mengetahui durasi dan tata urutan, di mana gladi bersih besok yang akan kita laksanakan secara langsung,” jelasnya.
Sekadar diketahui, sebanyak 481 kepala daerah terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mengikuti gladi bersih pada Rabu (19/2/2025), sehari sebelum pelantikan mereka pada Kamis (20/2/2025).
Ratusan kepala daerah kompak mengenakan seragam putih, celana hitam, dan sepatu pantofel, berkumpul di sekitar Monas sebelum memulai serangkaian kegiatan yang telah direncanakan.
Meskipun hujan turun dengan intensitas rendah sejak pagi, semangat para peserta tidak surut. Beberapa di antaranya terlihat menggunakan tangan atau topi untuk menutupi kepala mereka agar tetap nyaman selama gladi bersih.
Setelah pemanasan ringan, para peserta kemudian dibagi menjadi 30 kelompok atau pleton. Mereka bergerak dalam formasi baris berbaris menuju Istana Kepresidenan Jakarta, yang terletak di seberang Monas.
Kegiatan ini menandakan bahwa mereka siap untuk menjalani pelantikan sebagai kepala daerah yang sah setelah dinyatakan tidak ada gugatan atau gugatan yang ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK). (faz/ham)