Jumat, 22 November 2024

Tanggapi Survei Poltracking yang Hanya 2,2 Persen, Luluk-Lukman Yakin Akan Buat Kejutan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim Bakal Paslon Gubernur Jawa Timur saat memberikan keterangan pers di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2024). Foto : Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Luluk Nur Hamidah Bakal Calon Gubernur Jawa Timur tidak mempermasalahkan survei Poltracking yang hasilnya hanya 2,2 persen untuk Bapaslon Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.

Kata Luluk, survei itu justru menjadi pemacu semangat, apalagi seringkali PKB selalu ditempatkan posisi bawah di setiap survei. Padahal PKB hasilnya selalu tinggi di Jawa Timur.

“Dan itu nggak ada persoalan buat kami, justru ini akan menjadi pemacu semangat. Tetapi sekali lagi, PKB itu khas dari dulu, kalau soal survei itu selalu ditempatkan agak underdog tapi kita selalu jadi pemenang di Jawa Timur,” ujar Luluk di Jakarta, Jumat (20/9/2024).

“Karena ada ceruk-ceruk dan kantong-kantong kita itu yang tidak kepotret oleh survei,” imbuhnya.

Yang paling penting, kata dia, sekarang ini bekerja secara tim, tetapi di sisi lain juga membuka model-model relawan baru yang mereka dengan segenap ceruk-ceruk barunya akan dimaksimalkan sebagai kantong-kantor suara.

“Dan Insyaallah survei yang akan datang kalau itu dilakukan dengan prinsip yang benar kita pasti akan membuat kejutan,” tegasnya.

Sekadar diketahui, Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas tiga pasangan calon gubernur-wakil gubernur yang akan berkontestasi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Jawa Timur 2024.

Dari hasil survei elektabilitas dengan simulasi surat suara, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai calon petahana unggul jauh di angka 57,3 persen.

Lalu disusul pasangan calon Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans mencapai 22,7 persen. Sedangkan Luluk Nurhamidah dan Lukmanul Khakim dengan angka 2,2 persen.

Hanta Yuda AR Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia mengatakan elektabilitas ketiga paslon ini masih bisa berubah sebelum hari pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 pada 27 November mendatang.

Sebab jumlah undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan kepada tiga paslon masih cukup besar, yakni 17,8 persen.

“Angka ini di sisa dua setengah bulan ke depan masih memilki kemungkinan pergeseran, undecided voters ini akan ke mana, bisa memiliki potensi ke tiga pasangan ini, mereka pada hari H tentu ini menjadi 0,” jelasnya.

Hanta melanjutkan, pasangan yang berpotensi bisa mendekati elektabilitas Khofifah-Emil ada Risma-Gus Hans. Sedangkan duet Luluk-Lukman relatif lebih sulit bersaing karena selisih yang jauh.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs