Survei PUSAD UM Surabaya: Prabowo-Gibran Unggul di Kalangan Anak Muda Muhammadiyah Jatim

Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya kembali merilis hasil survei terkait preferensi politik anak muda Muhammadiyah di Jawa Timur menjelang Pemilu 2024.

Dede Nasrullah Peneliti Utama PUSAD UM Surabaya mengatakan, hasil survei itu Prabowo-Gibran unggul di kalangan anak muda Muhammadiyah Surabaya, yakni dengan persentase 43,6 persen. Sedangkan Anies-Muhaimin menempati posisi kedua dengan angka 28,6 persen dan disusul Ganjar-Mahfud 21,2 persen.

“Sebanyak 8,4 persen pemilih muda di Jawa Timur yang masih belum menentukan pilihannya terkait Pilpres 2024 besok,” katanya di Surabaya pada Sabtu (20/1/2024). malam.

Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan bahwa dari hasil survei tersebut, Partai Amanat Nasional (PAN) tercatat unggul di kalangan anak muda Muhammadiyah Jatim pada Pemilu 2024 dengan raihan poin sebanyak 29,5 persen, sedangkan Gerindra 16,7 persen, Demokrat 11,7 persen, PSI 9,3 persen, dan Golkar 9,2 persen.

“Anak muda Muhammadiyah Jatim yang belum menentukan ada sebanyak 10,2 persen,” imbuhnya.

Sementara itu, yang digunakan oleh anak muda Muhammadiyah Jatim untuk mengakses informasi politik yakni menggunakan media sosial sebanyak 82,5 persen, memakai portal digital sebanyak 12,7 persen, dan membaca koran atau makalah sebanyak 2,9 persen.

Sedangkan untuk pengguna media sosial, TikTok menjadi yang paling tinggi dengan presentase sebanyak 30,3 persen, disusul Instagram dengan 26,3 persen dan YouTube 15,7 persen.

Ia juga menyebut, hasil survei itu menunjukkan bahwa sebanyak 55,8 persen anak muda Muhammadiyah Jatim percaya Pemilu 2024 berjalan luber, jurdil dan netralnya aparatur sipil negara dan penyelenggara. Sedangkan 22,5 persen yang tidak percaya dan 5,1 persen tidak menjawab.

Selain itu, sebanyak 46,7 persen pemilih tidak percaya dengan calon yang sedang digencarkan dengan politik dinasti, yakni dengan alasan menghambat kaderisasi di sebuah partai, dan faktor kinerja yang buruk jadi salah satu alasan penolakannya.

Untuk diketahui, populasi penelitian itu berasal dari pemilih Anak Muda Muhammadiyah di Jatim dengabn lokasi diambil di organisasi otonom Muhammadiyah dan anak muda yang tidak terlibat dalam organisasi otonom di Jatim.

“Jumlah sampel sebanyak 1067 responden tersebar secara proporsional di 38 kabupaten Kota,” katanya.

Margin tingkat toleransi standart of error dalam survei itu, tercatat ada 3 persen dengan tingkat kepercayaan adalah 95 persen.

“Proses wawancara dilakukan secara langsung mendatangi responden menggunakan kuesioner oleh enumerator,” pungkasnya.(ris/ipg)