Lembaga survei Proximity Indonesia merilis hasil survei peta politik di Kabupaten Sidoarjo dengan menunjukkan elektabilitas sejumlah tokoh potensial sebagai calon bupati (Cabup).
Whima Edy Nugroho CEO Proximity Indonesia mengatakan, hasil survei menunjukkan dominasi elektabilitas tokoh baik pada pertanyaan terbuka dan tertutup hingga simulasi beberapa calon kandidat bupati Sidoarjo.
Para responden dalam pertanyaan terbuka memilih memilih Subandi Plt Bupati Sidoarjo dengan presentase 31 persen. Kemudian disusul Mimik Idayana politisi Partai Gerinda dengan 3,5 persen, lalu H. Usman Ketua DPRD Sidoarjo 1,8 persen.
Selanjutnya disusul Anik Maslachah Wakil Ketua DPRD Jatim, serta Ahmad Amir Aslichin dan M. Sholeh yang sama-sama mengantongi elektabilitas 1,7 persen dari survei Proximity Indonesia.
“Begitu juga dengan pertanyaan tertutup, elektabilitas Subandi unggul dengan 34,80 persen, disusul oleh Bambang Haryo Soekartono/BHS 6,70 persen,” ujar Whima Edy dalam keterangannya, Jumat (12/7/2024).
Whima menyatakan, ada berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan responden dalam memilih para kandidat calon bupati Sidoarjo. Faktor yang menentukan adalah kinerja dari para kandidat.
“Faktor yang mempengaruhi keputusan pemilih, program kerja kandidat menjadi faktor dominan dalam menentukan pilihan dengan presentase sebesar 80,30 persen dan kepribadian kandidat sebesar 7,70 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut, masyarakat Sidoarjo mengungkap ada dua faktor permasalahan yang harus segera dituntaskan oleh calon bupati. Yang paling besar adalah masalah kemiskinan 39,8 persen dan masalah pemberantasan korupsi dengan 24,3 persen.
“Dengan dukungan yang signifikan dari responden, Subandi muncul sebagai kandidat terkuat dalam berbagai kategori pengukuran elektabilitas,” tuturnya.
Sebagai informasi, populasi survei ini adalah seluruh warga Sidoarjo yang punya hak pilih dalam Pilkada 2024. Survei dilakukan pada periode 27 Juni sampai 5 Juli 2024.
Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kesalahan atau margin of error 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Whima mengklaim, sumber dana melakukan penelitian peta politik di Kabupaten Sidoarjo dilakukan secara mandiri.
“Hasil penelitian ini dapat dianggap representatif dari keseluruhan populasi pemilih di Sidoarjo,” tandasnya.(wld/iss/faz)