Jumat, 22 November 2024

Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Eri Cahyadi Tembus 61,2 Persen, Unggul Jauh dari Ahmad Dhani

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat memberi sambutan di pagelaran Wayang dan Ruwatan Sukerta, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Sabtu (4/5/2024). Foto: Dokumen suarasurabaya.net

Hasil survei LSI Denny JA untuk Pilkada Surabaya masih mengunggulkan Eri Cahyadi calon petahanan. Eri disebut unggul jauh dari para pesaingnya, termasuk Ahmad Dhani pentolan Dewa 19.

Ari Astariadi peneliti dari LSI Denny JA menyebut, elektabilitas Eri Cahyadi masih yang tertinggi dalam Pilkada Surabaya.

“Hingga periode survei, Eri Cahyadi masih mendapatkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas tertinggi dibanding nama-nama lain yang beredar,” ujar Ari dalam keterangan pers yang diterima pada Senin (3/6/2024).

Sementara dengan pertanyaan tertutup, ada empat simulasi yang dilakukan. Pertama, simulasi tiga nama menyandingkan Eri, Emil Dardak, dan Ahmad Dhani. Hasilnya, Eri tetap unggul hampir 60 persen.

“Eri masih mendapat tingkat elektabilitas tertinggi. Masing-masing secara berurutan 55,6 persen, 9,5 persen, dan 3,3 persen,” katanya lagi.

Kedua, simulasi tiga nama menyandingkan Eri, Emil Dardak, dan Tom Liwafa.

“Masing-masing mendapatkan tingkat elektabilitas 57,5 persen, 9,7 persen, dan 1,4 persen,” imbuhnya.

Ketiga, simulasi dua nama, yaitu Eri Cahyadi dan Emil Dardak yang hasilnya masing-masing 56,7 persen dan 9,3 persen.

Kermpat, simulasi Eri dan Dhani, di mana elektabilitas Eri menembus 61,2 persen, sedangkan Dhani 4,7 persen. “Sisanya belum menentukan pilihan,” tambahnya.

Sementara tingkat kepuasan publik terhadap Eri mencapai 75,6 persen. Sedangkan tingkat keberhasilan pemerintahan petahana sekarang 83,5 persen.

Terkait bakal calon wakil wali kota, lanjut Ari, Armuji sebagai calon petahana masih mendominasi dengan tingkat elektabilitas 43,3 persen pada pertanyaan terbuka.

Meski unggul, Ari menilai Eri tetap harus berhati-hati.Sebab masih ada waktu enam bulan ke depan sebelum Pilkada digelar.

“Semua kandidat dalam waktu enam bulan ke depan harus terus bergerak di masyarakat, turun melakukan sosialisasi. Bagi kandidat yang untuk sementara unggul, tidak boleh berpuas diri. Bagi kandidat yang elektabilitasnya belum optimal atau tertinggal, masih ada waktu untuk meningkatkan keterpilihannya,” papar Ari.

Diketahui, survei ini digelar di Surabaya pada pertengahan April 2024. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, jumlahnya 1.200 orang, dan menggunakan teknik wawancara langsung. Survei tersebut memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs