Tri Rismaharini calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 3 mengungkapkan komitmennya untuk tidak berkantor hanya di Surabaya jika terpilih sebagai gubernur.
Meskipun rumahnya berada di Surabaya, Risma berjanji akan melayani seluruh wilayah Jawa Timur dengan turun langsung ke daerah-daerah lain.
“Saya tidak akan berkantor sepenuhnya di Surabaya. Rumah saya memang di Surabaya, tapi saya akan berkantor di seluruh Jawa Timur,” terang Risma dalam program Wawasan Suara Surabaya Spesial Menuju Grahadi, Kamis (14/11/2024).
Menurut mantan Wali Kota Surabaya itu, ini adalah bagian dari komitmen saya untuk lebih dekat dengan masyarakat di semua kabupaten dan kota,” ujarnya.
Risma bercerita, selama menjabat sebagai Menteri Sosial, dia sudah banyak berkeliling Indonesia. Bahkan, ia menceritakan pengalaman ekstremnya dalam menjangkau daerah-daerah terpencil.
“Saya pernah naik perahu, jalan darat selama 17 jam, bahkan 30 jam. Salah satunya saya coba jalur darat dari Pacitan ke Banyuwangi yang memakan waktu 12 jam,” ungkap Risma.
Pengalaman ini, menurut Risma, akan sangat berguna jika ia dipercaya untuk memimpin Jawa Timur. Dengan pemahaman dan pengalaman lapangan tersebut, Risma yakin bisa menangani berbagai tantangan di daerah.
Meskipun mendapat dukungan penuh dari PDI Perjuangan, Risma mengaku awalnya tidak berniat untuk maju sebagai calon gubernur.
“Sebetulnya saya tidak ingin sama sekali. Kalau saya bisa milih, mungkin saya sudah check out,” kata Risma
Menurutnya, menjadi gubernur bukanlah tugas mudah. Selain itu, dia juga mengungkapkan keterbatasan dana yang dimilikinya.
Namun, Risma merasa terpanggil untuk mencalonkan diri setelah melihat banyaknya masalah besar yang harus diselesaikan di Jawa Timur.
“Menangani masalah ini tidak mudah. Saya hanya punya waktu 5 tahun jika dipercaya bersama Gus Hans. Kami harus bekerja keras,” lanjutnya.
Risma juga berbicara tentang komitmennya untuk bekerja tanpa kenal lelah. “Saya bilang ke Gus Hans, nanti kalau jadi Gubernur dan Wakil Gubernur, kita mungkin tidak tidur. Tidur kita akan di mobil,” tutur Risma.
Dia bahkan menambahkan bahwa tugas besar ini akan membutuhkan kerja tim yang solid, dan ia siap berbagi ilmu dengan Gus Hans, calon Wakil Gubernur yang juga akan ikut berjuang bersama.
Risma juga menceritakan bagaimana ia bisa terlibat dalam pencalonan ini. Ia mengaku tidak pernah meminta untuk menjadi calon gubernur, dan prosesnya terbilang mendadak.
“Saya ditelepon jam 21.00 WIB, padahal esoknya saya sudah harus berangkat ke Selayar. Saya diperintahkan oleh Pak Sekjen untuk berangkat ke Jawa Timur. Saat itu saya belum tahu siapa Gus Hans,” kenangnya.
Risma mengaku sering berbicara dengan Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan. Pembicaraan lebih banyak membahas masalah kemiskinan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi masyarakat.
“Saya tidak bisa hanya memikirkan ego saya. Saya merasa ini adalah panggilan untuk berbuat lebih baik bagi masyarakat,” jelas Risma. (saf/ipg)