Belum keluarnya rekomendasi partai politik untuk bakal calon kepala daerah di Kabupaten Sidoarjo, membuat sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Relawan Brigade 02 Prabowo Gibran menentukan pilihannya ke Fandi Utomo anggota Komisi II DPR RI periode 2019-2024, sebagai Calon Bupati Sidoarjo.
Nidhom Aji Raya selaku Koordinator Brigade 02 Prabowo Gibran Kabupaten Sidoarjo menjelaskan, Kota Delta punya potensi Sumber Daya Alam, Mineral, Gas, Perikanan, Pertanian maupun industrial.
Namun, sebagai penyangga daerah Kota Surabaya, data BPS tahun 2022 menyebut angka pengangguran di Sidoarjo terbilang cukup tinggi.
“Aneh, jika sebagai kota penyangga ibu kota provinsi angka pengangguran cukup tinggi. Kita prihatin adanya kekosongan kepemimpinan yang terjadi akibat penangkapan KPK lalu, para pejabat ketakutan menjalankan roda pemerintahan,” kata dia dalam keterangan yang diterima, Senin (12/8/2024).
Untuk diketahui, Fandi pernah berkontestasi di Pilwali Surabaya tahun 2010 dengan dukungan dari Partai Demokrat. Namun, dia kalah dari Tri Rismaharini yang kala itu didukung oleh PDI Perjuangan.
Meski demikian, kata Nidhom, Fandi Utomo sangat tepat untuk melanjutkan pemerintahan yang bisa melayani masyarakat secara langsung.
Kenapa? karena menurutnya relawan yang pada Pilpres lalu mempunyai peranan penting dalam kemenangan Prabowo Gibran di Sidoarjo itu mencatat ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk Sidoarjo lebih baik. Terutama sesuai dengan tagline “Semangat Baru untuk Sidoarjo Maju.”
Terlebih, Fandi Utomo lulusan insinyur teknik dan pengalaman kerja di bidang teknik, merupakan figur yang tepat dalam menyelesaikan berbagai persoalan teknis pembangunan berkesinambungan di Kabupaten Sidoarjo.
“Lulusan Teknik, dan pendatang baru (Fandi Utomo) atau new comer yang berasal dari ‘rakyat untuk rakyat’ sehingga bebas dari latar belakang kasus korupsi sehingga bisa mengemban amanah kepemimpinan dan pemerintahan bersih dari korupsi (clean government),” ungkapnya.
Terakhir, Nidhom mengatakan kalau Brigade 02 Prabowo Gibran menyakini masyarakat di Sidoarjo membutuhkan bupati yang bisa menjawab kebutuhan dibawah.
“Ojo sampe (jangan sampai–red) calon bupati tidak tahu soal kebutuhan dari rakyat di masing-masing daerah. Contoh, ada program terop dan semua RT diberi terop semua. Lah tidak semua wilayah butuh terop. Nah tugas kitalah disini menjawab aspirasi masyarakat yang selama ini tak tuntas,” pungkasnya. (bil/ham)