Jumat, 22 November 2024

Puan Ingatkan Agar Aparat Netral di Pilkada Jateng: Biarkan Rakyat yang Pilih Pemimpinnya

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sejumlah elit PDIP dalam konsolidasi yang digelar tertutup di Kantor DPD PDIP Jateng di Semarang, Jumat (25/10/2024). Foto: Istimewa

Puan Maharani Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) meminta aparat supaya netral dalam gelaran Pilkada Serentak 2024.

Hal itu disampaikannya waktu mendampingi Megawati Soekarnoputri di Semarang, Jumat (25/10/2024), dalam rangka memberikan pengarahan untuk pemenangan Pilkada Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah (Jateng).

“Kita semua harus menjaga, saling menghargai dan menghormati. Jadi semuanya harus menjaga sikap, jangan sampai kemudian melampaui batas-batas yang dianggap tidak seharusnya dilakukan,” kata Puan.

Mantan Menko PMK ini juga mengingatkan soal pentingnya semua pihak untuk saling menghormati proses demokrasi. Hal ini disampaikan Puan menanggapi soal dugaan pelanggaran pilkada terkait sejumlah pertemuan paguyuban kepala desa yang diduga diarahkan untuk mendukung salah satu paslon di Pilgub Jateng.

Saat ditanya wartawan apakah PDIP akan mengambil langkah hukum terkait dugaan pelanggaran tersebut, Puan meminta Bawaslu untuk aktif.

“Kita lihat, kalau ada bukti-bukti yang kuat bahwa itu menyalahi aturan ya harusnya Bawaslu bisa melakukan tugasnya,” tegas cucu Bung Karno itu.

Puan juga mengingatkan agar semua aparat pemerintahan dan penegak hukum bisa bersikap netral dalam Pilkada. Ia kemudian menyinggung soal pesan Prabowo Subianto Presiden.

“Semua kita harapkan bisa menahan diri, kemudian stakeholder, pemerintah, aparat penegak hukum juga bisa menahan diri agar stabilitas dan situasi bisa kondusif seperti yang disampaikan oleh Prabowo Presiden, kita bersatu untuk indonesia yang lebih baik,” papar Puan.

“Biarkan rakyat yang memilih pemimpinnya yang akan ikut dalam kontestasi pilkada ke depan,” tambahnya.

Konsolidasi yang digelar PDIP hari ini pun dimaksudkan untuk semakin membakar semangat para kader dalam pemenangan Pilkada Jateng. Dengan begitu, Jateng tetap menjadi kandang banteng. “Kita punya strategi yang akan kita lakukan dengan sebaik-baiknya,” sebut Puan.

Puan lantas ditanya apakah turun gunungnya ‘Megawati’ ke Jateng demi mengatasi dugaan ‘cawe-cawe’ Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada. “Ya enggak, nggak ada hubungannya,” tukasnya.

Puan memastikan, Megawati sebagai ketum PDIP memiliki perhatian di semua pilkada yang ada di Indonesia.

“Kalau kemudian datang ke Jawa Tengah karena merupakan salah satu provinsi terbesar yang ada di Indonesia,” tutup Puan. (bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs