Jumat, 22 November 2024

Pramono Anung Tidak Mundur sebagai Sekretaris Kabinet Meskipun Maju Pilgub

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Pramono Anung (kanan) bakal Cagub DKI Jakarta dan Rano Karno (kiri) bakal Cawagub DKI Jakarta saat konferensi pers di kantor KPUD DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024). Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Pramono Anung menegaskan tidak akan mundur dari jabatan Sekretaris Kabinet meskipun maju dalam Pilgub DKI Jakarta.

Berdasarkan Undang-Undang, kata Pram, yang wajib mundur itu hanya Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri.

“Apakah mundur atau tidak? Undang-Undang telah mengatur secara jelas, seseorang pejabat negara apakah mundur atau tidak. Yang diatur mundur itu adalah TNI, Polri kemudian ASN, dia wajib mundur. Sedangkan pejabat negara pengalamannya banyak, ada yang mau mundur, ada yang tidak. Secara garis besar karena penetapan baru tanggal 22 September, saya akan bekerja seperti biasa. Saya akan menggunakan waktu saya untuk turun ke lapangan di luar jam kantor dan saya akan tetap bekerja secara profesional, karena itulah yang menjadi kekuatan,” ujar Pram di kantor KPUD DKI, Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Menurut Pram, kalau nanti di tengah jalan diminta mundur, dia akan mengikuti. Yang penting, dirinya tetap bisa berkontribusi bagi pemerintah.

“Saya pribadi kalau saatnya diperlukan untuk mundur, bagi saya ringan-ringan saja, mundur-mundur saja. Bukan hal yang terlalu serius. Tetapi yang tidak kalah pentingnya, saya ingin tetap memberikan kontribusi selama saya masih diberikan kesempatan untuk bekerja memberikan pelayanan terbaik bagi pemerintah, bagi presiden, bagi wakil presiden,” tegasnya.

Pram juga mengaku telah minta izin dua kali kepada Joko Widodo (Jokowi) Presiden untuk maju Cagub DKI Jakarta. Kata Pram, Jokowi tidak mempermasalahkan soal itu.

Menurut dia, permohonan izin pertama, Presiden langsung mendorongnya untuk maju pada Pilkada.

“Beliau spontan menyampaikan ‘Mas tidak banyak orang yang dapat kesempatan seperti ini. Harus maju’,” kata Pram menirukan Jokowi.

Saat mendengar pernyataan itu, Pramono mengaku masih memiliki keraguan untuk maju.

Namun, keesokan harinya karena adanya kepastian penugasan dan desakan partai, dia kembali meminta izin kepada Presiden.

“Beliau sampaikan ‘ya sudah maju saja, Bismillah’,” tutur Pram.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs