Prabowo Subianto Presiden RI menegaskan komitmen Indonesia dalam hal mempercepat transisi energi hijau, saat memenuhi undangan dari Raja Charles III di Inggris.
Dikutip dari instagram resmi Presiden RI @presidenrepublikindonesia, Jumat (22/11/2024), komitmen itu juga mencakup dukungan untuk mendorong lebih banyak kerja sama strategis antar kedua negara.
“Indonesia berkomitmen untuk mendukung dan mendorong kerja sama strategis dengan Inggris guna mengakselerasi transformasi menuju energi hijau, mitigasi perubahan iklim, serta pengembangan ekonomi berbasis keberlanjutan,” demikian pernyataan Presiden RI dalam unggahan tersebut.
Melansir Antara, pertemuan antar dua Kepala Negara yang dilangsungkan di Istana Buckingham, London, Inggris, Kamis (21/11/2024) itu, terlihat dipenuhi interaksi yang akrab antar keduanya.
Selain membahas topik serius tentang komitmen terhadap lingkungan dan hal-hal yang dapat dikerjasamakan oleh kedua negara, Prabowo juga mengajak Raja Charles III untuk dapat melakukan kunjungan kembali ke Indonesia.
Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo Presiden ke Inggris, dirinya juga menemui pejabat penting lainnya seperti Keir Starmer Perdana Menteri (PM) Inggris, serta Angela Rayner Wakil PM Inggris.
Ada beberapa kesepakatan yang disetujui bersama dalam pertemuan tersebut khususnya terkait kerja sama strategis untuk banyak sektor seperti ekonomi, pendidikan, kesejahteraan rakyat, pertahanan, hingga lingkungan.
Beberapa program prioritas yang sejalan dengan Astacita Prabowo Presiden juga turut mendapatkan dukungan penuh dari Inggris seperti program makan gratis hingga dukungan keamanan siber.
Diberitakan sebelumnya, Prabowo Presiden
Sebelumnya juga telah diberitakan bahwa Presiden juga membuat pertemuan khusus dalam lawatannya di Inggris dengan para pebisnis dari Inggris membahas peluang investasi yang bisa dilakukan di Indonesia.
Diketahui dalam pertemuan dengan sekitar 19 pebisnis itu didapati komitmen investasi untuk Indonesia senilai 8,5 miliar dolar AS (sekitar Rp135,31 triliun).
Menurut Sri Mulyani Menteri Keuangan para investor Inggris itu memiliki ketertarikan untuk menaruh pendanaan pada sektor-sektor prioritas seperti transisi energi, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. (ant/bil/faz)