Jumat, 22 November 2024

PBNU Berikan Dua Pilihan buat Kader yang Bertemu Presiden Israel, Mundur atau Diberhentikan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Sekjen PBNU saat menjawab ditanya terkait surat cuti Khofifah Indar Parawansa Ketum PP Muslimat NU di Kantor PWNU Jatim, Senin (15/1/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), meminta lima orang Kader NU yang sempat bertemu Presiden Israel segera mengundurkan diri dari kepengurusan atau diberhentikan dari keanggotaan NU.

Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Sekretaris Jenderal PBNU mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada lima orang Kader NU untuk segera memutuskan salah satu dari dua pilihan tersebut.

“Pilihannya mengundurkan diri atau dimundurkan dari organisasi. Jadi, saya minta mereka segera memilih,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Kamis (18/7/2024).

Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU, lanjut Gus Ipul, juga sudah memanggil satu dari lima orang Kader NU yang ke Israel. Sedangkan empat orang lainnya dipanggil oleh para ketua lembaga dan badan otonom tempat mereka menjadi pengurus.

Dari hasil klarifikasi (tabayun) yang dilakukan, diketahui kepergian kelima orang Kader NU ke Israel atas nama pribadi, bukan mewakili lembaga.

Keberangkatan mereka ke Israel dibiayai sebuah lembaga swadaya masyarakat. Dalam undangannya, tertulis agenda dialog antariman, dan tidak ada jadwal bertemu Presiden Israel.

Kelima Kader NU beralasan, keberangkatannya bertujuan untuk turut serta dalam upaya menciptakan perdamaian antara Israel dan Hamas.

Atas perbuatannya, mereka pun mengaku salah dan meminta maaf.

Walau sudah meminta maaf, Gus Ipul bilang, pergi tanpa izin dan pemberitahuan jelas melanggar ketentuan. Apalagi, kerja sama atau komitmen kerja sama dengan pihak luar negeri harus seizin PBNU.

Menurut Gus Ipul, pemberhentian kelima orang dari kepengurusan di lingkungan NU merupakan pembelajaran supaya tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari.

“PBNU meminta kepada lembaga dan badan otonom di mana yang bersangkutan mengabdi, untuk mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut dengan dua pilihan mengundurkan diri atau diberhentikan,” tegasnya.

Seperti diketahui, sebuah foto yang memperlihatkan lima Kader NU bersama Presiden Israel, belakangan viral di media sosial.

Kelima orang itu adalah Zainul Maarif Profesor Madya Filsafat di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, dan Munawir Aziz Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa.

Kemudian, Syukron Makmun Ketua Pengurus Wilayah NU Banten, Nurul Bahrul Ulum dan Izza Anafisa Dania Anggota Pimpinan Pusat Fatayat NU.(rid/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs