Rabu, 4 Desember 2024
Di Debat Kedua Pilbup Sidoarjo

Paslon Mas Iin-Abah Edy Sampaikan Proker Cara Layani Masyarakat dengan Persingkat Birokrasi

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Achmad Amir Aslichin-Edy Widodo Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo nomor urut 2, dalam debat kedua yang dilaksanakan KPU Kabupaten Sidoarjo, di Hotel Astin Sidoarjo, Kamis (31/10/2024) malam. Foto: Istimewa

Achmad Amir Aslichin-Edy Widodo Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo nomor urut 2, menyampaikan program kerjanya terkait cara melayani masyarakat, dalam debat kedua yang dilaksanakan KPU Kabupaten Sidoarjo, di Hotel Astin Sidoarjo, Kamis (31/10/2024) malam.

Paslon yang akrab disapa Mas Iin-Abah Edy itu menjelaskan, akan menerapkan Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik (SPBE) secara terpadu untuk mempersingkat birokrasi dan pelayanan masyarakat.

“Saat ini Sidoarjo telah menerapkan berbagai aplikasi dalam penerapan SPBE dalam pelayanan pemerintahan. Namun, perlu adanya keselarasan dengan menyatukan beberapa SPBE itu menjadi satu aplikasi secara terpadu,” terang Mas Iin, dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Jumat (1/11/2024).

Anggota DPRD Jatim periode 2019-2024 itu telah menyiapkan beberapa program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penerapan SPBE terpadu nantinya.

Menurut Mas Iin, ASN sebagai pelayan masyarakat juga akan diberikan pendampingan agar lebih expert dalam pengaplikasian SPBE tersebut.

“Sistem layanan berbasis online atau digital di Sidoarjo selama ini sudah berjalan. Namun, hal itu diharapkan lebih ditingkatkan dengan melibatkan pemerintahan paling bawah, yakni pemerintahan desa dengan menggunakan SPBE yang selaras dengan pemerintah daerah,” ungkapnya.

Mas Iin mengatakan, penerapan SPBE secara terpadu dapat menekan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta pungli paling efektif.

Selain SPBE secara terpadu dengan satu aplikasi, Mas Iin-Abah Edy juga menyiapkan pengembangan sektor ekonomi kerakyatan melalui anggaran Rp300-500 juta per dusun, sebagai upaya menekan angka kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

“Penanganan kemiskinan dapat dilakukan dengan penggunaan dana bantuan perdusun, diharapkan salah satu program kami ini menjadi solusi untuk pengembangan di sektor ekonomi kerakyatan, mulai dari pembukaan lapangan kerja dan pelatihan kerja per dusun atau desa,” tutup Mas Iin.(kir/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Rabu, 4 Desember 2024
27o
Kurs