Rabu, 18 September 2024

Partisipasi Pemilih di Dua Edisi Terakhir Pilwali Surabaya Mandek di 50 Persen, Begini Penjelasan KPU

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Subairi Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM), Kamis (9/5/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Subairi Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) angkat bicara soal rendahnya partisipasi pemilih di Pilwali Kota Surabaya, yang mandek di angka 50-an persen dalam dua edisi terakhir.

Dia membeberkan, data yang dipegang KPU Surabaya, pada Pilwali 2015 partisipasi masyarakat mencapai 52,17 persen. Kemudian pada Pilwali selanjutnya di 2020 ada kenaikan menjadi 52,40 persen.

“Memang benar kita kalau di rata-rata itu peningkatan partisipasi paling rendah, dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur untuk tingkat persentasenya. Cuma, kami itu ada peningkatan partisipasi masyarakat, dibanding salah satu kota di Jawa Timur itu yang justru mengalami penurunan,” beber Subairi kepada Radio Suara Surabaya, Senin (29/7/2024) siang.

Kata Subari, faktor pertama rendahnya jumlah partisipan pada 2020 dikarenakan Pandemi Covid-19, yang mana Surabaya sendiri saat masa pencoblosan masih kategori zona merah pekat. Ditambah lagi waktu itu kondisi cuaca yang kurang baik.

“Ditambah lagi waktu itu kondisi geografis ya, cuaca, itu hampir seluruh kecamatan mendung dan hujan. Tapi kami masih berhasil meningkatkan partisipasi pemilih meski hanya o,23 persen,” bebernya.

Sementara faktor kedua, lanjut dia, banyak masyarakat memaknai Pilkada dan Pemilu yang dilaksanakan di hari libur sebagai momen untuk berwisata hingga mudik, sehingga tidak datang ke tempat pemungutan suara.

Faktor terakhir, menurut Subairi yakni pasangan calon yang ditawarkan oleh partai politik peserta Pilwali jumlahnya sedikit dan kurang menarik minat masyarakat.

“Mudah-mudahan nanti ke depannya lebih banyak calon yang diusung oleh teman-teman partai politik, sehingga masyarakat pemilih itu mempunyai banyak pilihan ya,” bebernya.

Meski demikian, diakui angka partisipan Pilwali memang berbanding jauh jika dibandingkan dengan Pemilu yang mencapai 75,93 persen. Menurutnya, tingginya angka partisipan itu tak lain karena Pemilu sendiri ada lima surat suara, mulai dari pemilihan presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta DPD.

“Mudah-mudahan di 2024 karena ini Pilkada serentak, milih walikota, bupati dan gubernur, mudah-mudahan tingkat partisipasi masyarakatnya (meningkat),” bebernya.

Dia berharap rentang waktu Pemilu Februari lalu dengan Pilkada serentak November mendatang yang tak terlalu lama, tidak mengurangi semangat masyarakat untuk berpartisipasi. (bil/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Rabu, 18 September 2024
28o
Kurs