Tahapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Surabaya sudah memasuki episode akhir. Masa kampanye akan berakhir Sabtu tanggal 23 November 2024 dan masa tenang akan berlangsung pada 24-26 November 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menyebut periode ini adalah masa kritis. Segala persiapan untuk memastikan pencoblosan dan penghitungan sesuai prosedur akan berjalan di masa ini, termasuk pengiriman logistik.
“Pengiriman logistik akan kita mulai hari ini, tanggal 22 sampai 24 (November),” Jatayu Kresna Tama anggota KPU Kota Surabaya/Divisi Hukum dan Pengawasan dalam diskusi program Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya, Jumat (22/11/2024).
Sekadar diketahui, KPU Kota Surabaya juga sudah melakukan debat kandidat kedua kalinya pada Kamis (21/11/2024) malam yang diikuti pasangan calon tunggal Eri Cahyadi-Armuji. Debat itu sekaligus yang terakhir dalam tahapan Pilkada Surabaya, tidak ada yang ketiga.
Tentang pengiriman logistik, KPU Kota Surabaya juga sudah berkoordinasi dengan badan pengawas pemilu (bawaslu) Kota Surabaya, pemerintah kota, dan kepolisian untuk pengamanan. Begitu juga memonitor keamanan gudang-gudang di setiap kecamatan untuk penyimpanan logistik.
Menurut Jatayu, antisipasi terbesarnya adalah cuaca, karena saat ini Kota Surabaya sedang memasuki musim hujan.
“Sudah kami siapkan langkah-langkah kalau terjadi kebocoran karena hujan,” kata Jatayu.
Tahapan lainnya seperti pengurusan pindah memilih, sudah ditutup H-7 pencoblosan atau 20 November 2024 lalu. Tepatnya pukul 23.59 WIB.
Nantinya, para pemilih pindahan ini akan diberikan waktu dua jam saat pelaksanaan pilkada, yaitu pukul 11.00-13.00 WIB.
“Durasi dua jam ini hal baru, berbeda dengan tahun lalu yang satu jam. Tapi itu hanya berlaku untuk pemilih pindahan,” kata Jatayu.
Sedangkan pemilih tambahan (DPTb), tambah Jatayu, durasinya tetap satu jam yaitu pukul 12.00-13.00 WIB.
Hal lainnya, jika ada warga Kota Surabaya yang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) tetap bisa ikut memilih dengan menunjukkan KTP elektronik sebagai identitas di TPS yang sesuai dengan alaman KTP.
KPU tidak memiliki target persentase pemilih. Namun, Jatayu berharap semua warga yang terdaftar sebagai pemilih menggunakan haknya. Sekadar diketahui, dalam penyelenggaraan Pilkada Kota Surabaya selama ini, persentase pemilih berkisar di antara 52-54 persen.
Masa Tenang dan Penertiban APK
Sejauh ini, pelanggaran yang terjadi dalam Pilkada Kota Surabaya berkaitan dengan alat peraga kampanye (APK). Seperti pemasangan APK yang tidak difasilitasi KPU dan di luar tempat yang sudah ditentukan.
Biasanya APK yang melanggar tersebut merupakan inisiatif tim pemenangan dan simpatisan pasangan calon maupun dari pendukung kotak kosong.
“Meskipun ditertibkan, kadang muncul lagi dan lagi,” kata Novli Bernado Thyssen Ketua Bawaslu Kota Surabaya dalam diskusi yang sama.
Namun begitu, Bawaslu mengapresiasi semua pihak yang mendukung dan ikut mengawasi serta memantau berjalannya penyelanggaran pilkada, seperti Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP).
Pemantauan itu, kata Novli, adalah bukti adanya partisipasi dan kepedulian masyarakat untuk ambil peran dalam pilkada.
Sementara itu, agenda terdekat Bawaslu Kota Surabaya adalah melakukan penertiban APK, membersihkan bahan kampanye, dan alat peraga sosialisasi pada Sabtu (23/11/2024) menjelang Minggu (24/11/2024). Sabtu merupakan hari terakhir masa kampanye dan Minggu masuk ke masa tenang.
“Penertiban itu sesuai regulasi, bahwa dengan tegas mengatur larangan ada kampanye dalam bentuk apapun di masa tenang,” kata Novli.
Langkah ini akan dilakukan Bawaslu bekerja sama dengan KPU, Bakesbangpol, petugas pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) tingkat kecamatan dan kelurahan, panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), serta Satpol PP kecamatan.
Makan Gratis Setelah Nyoblos
Sesuatu yang berbeda dalam pelaksanaan Pilkada Kota Surabaya tahun ini adalah adanya program ‘Wani Nyoblos Nang TPS, Mangan Wareg’. Program ini menyediakan 100.000 porsi makanan gratis dari 101 brand cafe dan restoran setelah warga Surabaya nyoblos.
‘Wani Nyoblos Nang TPS, Mangan Wareg’ adalah inisiasi Asosiasi Pengusaha Kafe dan Resto Indonesia (Apkrindo) berkolaborasi dengan KPU dan Bawaslu Surabaya.
“Tujuannya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada Surabaya,” kata Ferry Setiawan Ketua Apkrindo Surabaya dalam diskusi yang sama.
Cara mendapatkan makan gratis ini adalah berikut:
1. Datang ke TPS pada hari pelaksanaan Pilkada pada 27 November 2024.
2. Gunakan hak pilih Anda.
3. Tunjukkan KTP Surabaya dan jari bertinta sebagai bukti telah mencoblos di gerai peserta program.
Sedangkan daftar brand cafe dan restoran bisa dilihat di sini. (ham/ipg)