Minggu, 24 November 2024

Masyarakat Diminta Cerdas Memilih Dalam Pilkada Serentak 2024

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Dua orang petugas KPPS menghitung perolehan suara Pilpres 2024 di TPS 053 di Jalan Kebagusan IV Dalam, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Antara Ilustrasi - Dua orang petugas KPPS menghitung perolehan suara Pilpres 2024 di TPS 053 di Jalan Kebagusan IV Dalam, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Antara

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meminta seluruh masyarakat agar cerdas memilih dalam gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Nyimas Latifah Letty Aziz Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Politik BRIN menekankan, Pilkada sebagai wujud kedaulatan rakyat yang dijamin oleh konstitusi, yang juga membawa berbagai tantangan seperti potensi konflik antarmasyarakat, sengketa hasil pemilu, dan kerusakan nilai sosial.

“Politik uang hanya akan menghasilkan pejabat yang berburu renten dan korupsi anggaran publik,” ujarnya dilansir dari Antara pada Sabtu (23/11/2024).

Oleh karena itu, Letty menekankan masyarakat harus cerdas dalam memilih pemimpin untuk menghindari efek negatif seperti politik uang yang merusak demokrasi.

Selain itu, ia juga mengingatkan tentang kasus-kasus korupsi yang kerap terjadi di daerah, baik akibat kurangnya pengawasan maupun praktik manipulatif selama proses pilkada berlangsung.

“Korupsi seringkali dimulai dari mahalnya biaya pencalonan dan kampanye. Hal ini harus diantisipasi dengan pengawasan efektif dari penyelenggara seperti KPU dan Bawaslu,” ujarnya.

Menurut Letty, pemimpin ideal adalah mereka yang berintegritas, inovatif, transparan, dan tidak koruptif. Mereka juga harus memiliki visi dan misi yang jelas, adil, serta memahami kompleksitas masalah daerah.

Pilkada, lanjutnya, juga merupakan sebuah proses pendidikan masyarakat, terutama bagi para generasi muda dan pemilih pemula.

Oleh karena itu, Letty mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap pilkada sebagai sekadar ritual demokrasi, tetapi sebagai proses yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari.

“Gunakan hati nurani untuk memilih pemimpin yang kapabel dan berakhlak, pilihan kita menentukan masa depan bangsa. Jangan sia-siakan suara anda, pilihlah pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata dan kesejahteraan bagi masyarakat,” tutur Nyimas Latifah Letty Aziz. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs