Marwan Jafar anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji DPR RI dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan kalau Pansus Haji sudah masuk angin dan diintervensi.
Hal ini disampaikan Marwan seusai rapat internal Pansus Haji di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2024).
Dalam rapat internal, kata Marwan, hanya menghasilkan satu poin, itupun dibuat kalimatnya secara halus atau kurang tegas.
“Hasilnya adalah satu poin aja. Ini yang paling penting dalam hal penyalahgunaan kewenangan dan pelanggaran hukum yang seharusnya itu ditebelin dan dibuat secara transparan, tapi sangat dihaluskan. Dalam rangka utk diserahkan kepada aparat penegak hukum. Kita berharap bahwa aparat penegak hukum menindaklanjuti dari temuan Pansus ,meskipun dalam pansus sendiri banyak yang masuk angin dan ada intervensi dari berbagai macam pihak,” kata Marwan.
Marwan menilai, Pansus menjadi tidak independen karena ada intervensi. Tetapi Marwan tidak menjelaskan lebih jauh siapa yang mengintervensi.
“Jadi pansus ini sangat tidak independen, karena ada intervensi dari berbagai banyak pihak. Sehingga penyerahan terhadap aparat penegak hukum itu menjadi sangat lunak sekali,” imbuhnya.
Jadi, menurut dia, yang paling penting dari Pansus ini, memang ada pelanggaran sangat serius terhadap kuota haji seperti yang diatur Undang-Undang haji yakni UU no 8 tahun 2019.
“Nah, dua hal ini saya kira masyarakat Indonesia perlu tahu bahwa karena saking banyaknya intervensi kanan-kiri, kanan kiri, Pansus ini tidak bunyi secara terang-benderang,” tegasnya.
Dari kesimpulan yang dibuat pansus dalam rapat internal tertutup ini, Marwan pesimis Pimpinan DPR akan meneruskan ke aparat penegak hukum.
“Minim (diteruskan ke aparat penegak hukum), tipis sekali. Tipis sekali. Ini saya kira perlu diketahui karena banyak intervensi dari kanan kiri. Dan banyak kepentingan-kepentingan pribadi yang masuk di situ,” jelas Marwan.
Meski begitu, hasil kerja Pansus Haji ini akan disampaikan dalam rapat paripurna yang rencananya akan digelar Kamis mendatang.
“Betul. Ya ini ibaratnya sudah akhir dan nanti dalam paripurna, Pansus tinggal mengetuk palu aja. Tapi memang sangat tidak memuaskan dari sisi substansi yang selama ini didalami dan dicermati dalam pansus itu,” terangnya.
Soal fraksi apa saja yang masuk angin, Marwan mengaku tidak enak untuk menyampaikannya.
“Saya tidak enak untuk menjawab. Tapi bahwa intervensi kanan kiri itu memang ada. Nyata. Oleh karena itu, Pansus ini tidak bisa mengungkap secara nyata, tidak bisa mengungkap secara transparan apa yang sesungguhnya terjadi di Pansus ini,” pungkas Marwan.(faz/ipg)