Jumat, 22 November 2024

Mahfud MD: Tidak Ada Rahasia Negara yang Dibongkar pada Debat Ketiga Pilpres 2024

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pasangan Capres-Cawapres mengenakan jaket bomber sebelum debat ketiga, Minggu (7/1/2024). Foto : istimewa

Mahfud MD Calon wakil Presiden (Cawapres) menegaskan bahwa tidak ada data rahasia negara yang dibongkar pada debat ketiga Pilpres 2024 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta, Minggu malam (7/1/2024).

Penegasan tersebut disampaikan Mahfud usai mengikuti Rapat Paripurna Kabinet di Istana Negara, pada hari ini, Selasa (9/1/2024).

Menurut Mahfud yang juga menjabat Menko Polhukam, tidak ada data yang bersifat rahasia yang diungkap oleh para calon presiden (Capres). Mahfud lalu mencontohkan data yang tergolong rahasia negara antara lain data intelijen, strategi penyerangan.

“Tapi, kalau bicara soal anggaran, bukan rahasia negara. Tidak ada, dari yang kemarin yang harus dirahasiakan pertanyaannya. Kalau saya ya, kan saya mantan Menteri Pertahanan juga. Mana yang rahasia?” katanya.

Lebih lanjut, Mahfud mengungkapkan bahwa dirinya memahami mana data yang tergolong rahasia negara atau tidak.

Komentar Mahfud ini secara tidak langsung mengkritisi jawaban Prabowo Subianto Capres nomor urut 2 yang mengusulkan agar data soal alutsista dibahas dalam forum terpisah ketika hal itu ditanyakan oleh Anies Baswedan Capres nomor urut 1 dan Ganjar Pranowo Capres nomor urut 3.

“Tidak ada dari pertanyaan itu yang harus mengungkap rahasia negara. Itu bisa dibuka di publik karena bukan soal strategi pertahanan. Itu kan soal alutsista. Enggak bisa dibicarakan di ruang tertutup. Kalau di ruang tertutup namanya rembukan, bukan debat,” ungkapnya.

Sebelumnya, Mahfud juga merespons komentar Joko Widodo (Jokowi) Presiden yang menyebut Debat Ketiga Pilpres 2024 diwarnai saling serang personal di antara kandidat, sedangkan materi visi-misi dan kebijakan tak muncul.

“Ya mungkin, kalau penilaian Presiden. Kalau saya sih enggak,” imbuh Mahfud.

Seperti diketahui, Jokowi mengomentari serangan personal atau pribadi itu tidak ada hubungan dengan konteks debat mengenai hubungan internasional, geopolitik, hingga, pertahanan, kurang memberikan pendidikan kepada masyarakat yang menonton.

“Saya kira akan banyak yang kecewa. Debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup,” kata Jokowi.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs