Luluk Nur Hamidah calon gubernur Jawa Timur nomor urut 1, memastikan kelengkapan infrastruktur di Madura bertumbuh, jika dia diberi kesempatan memimpin Jatim, periode mendatang.
Dalam debat ketiga Pilgub Jatim yang berlangsung, Senin (18/11/2024) malam, Luluk menyoroti proyek pelabuhan di Madura yang belum dilengkapi oleh gubernur petahana yakni, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
“Saya pernah mendengar cerita bahwa di Madura ada pelabuhan yang dibangun oleh gubernur petahana, tapi kapalnya tidak ada. Kita akan memastikan ada pelabuhan, ada kapal, ada rumah sakit, ada puskesmas, bahkan ambulans air,” terang Luluk.
Luluk menekankan konsep pembangunan Jatim harus memperhatikan keragaman geografis, baik daratan maupun kepulauan.
Menurutnya, konektivitas antarwilayah harus disesuaikan juga dengan daya dukung infrastruktur masing-masing kabupaten. Contohnya di wilayah seperti Madura yang akses transportasi lautnya masih sangat terbatas.
“Kesadaran bahwa Jatim tidak hanya terdiri dari daratan sangat penting. Kita harus memperhatikan daya dukung infrastruktur dan konektivitas yang berbeda di setiap kabupaten,” ungkapnya.
Selain memperkuat infrastruktur pelabuhan, anggota DPR RI periode 2019-2024 juga menawarkan solusi untuk mengatasi krisis air bersih di Madura.
Kader PKB itu berencana mengadopsi teknologi desalinasi air laut, yang telah berhasil diterapkan di negara-negara gurun, untuk menyediakan air tawar bagi wilayah pesisir yang mengalami kekurangan air bersih.
“Kita akan mengadakan teknologi yang bisa menyuling air laut menjadi air tawar,” tegasnya.
Luluk berharap dapat mendorong pemerataan pembangunan di Jatim, menjadikan wilayah Madura lebih terintegrasi dan siap bersaing dalam mendukung pertumbuhan ekonomi provinsi.
“Intinya, pemerintah Jatim harus hadir untuk seluruh kota dan kabupaten, tanpa terkecuali,” tutupnya.(kir/kev/iss/ipg)