Luluk Nur Hamidah, calon gubernur (cagub) Jawa Timur (Jatim) nomor urut 1, ingin membuktikan bahwa kehadiran pemimpin sebenarnya memang untuk masyarakat kecil.
Hal itu dilakukan Luluk saat berkunjung ke Pasar Yamuri, Jalan Kalisari Timur, Surabaya, Selasa pagi (22/10/2024).
Dalam kunjungannya, Luluk mengaku prihatin melihat kondisi pedagang Pasar Yamuri setelah lapak mereka dibongkar. Kata pedagang yang mengadu pada Luluk, sejak pembongkaran nasib mereka menjadi tidak jelas hingga harus berjualan di pinggir jalan.
“Belum ada solusi yang memanusiakan para pedagang setelah pasar dibongkar. Akibatnya, mereka terpaksa menggunakan sarana jalan untuk berjualan, yang jelas-jelas tidak layak,” terang Luluk dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net.
Luluk mengatakan, Pasar Yamuri yang sebelumnya menjadi pusat ekonomi warga setempat, kini berubah menjadi area yang tidak teratur.
Kondisi ini, kata Luluk, tidak hanya mengancam kesejahteraan para pedagang tetapi juga merugikan masyarakat yang menjadi konsumen setia pasar tersebut.
Anggota DPR RI periode 2019-2024 itu menegaskan, hal ini mencerminkan ketidakpedulian pemerintah terhadap nasib pedagang kecil yang menggantungkan hidup dari pasar tradisional tersebut.
“Pemerintah harusnya hadir untuk masyarakat kecil, bukan hanya untuk elit-elit politik atau sektor-sektor besar. Pedagang pasar ini membutuhkan dukungan nyata dari pemerintah,” ungkapnya.
Sementara itu, Luluk yang sempat berdiskusi singkat dengan warga berkomitmen untuk memberikan solusi jangka panjang.
“Jika nanti kami mendapat kesempatan memimpin Jatim, kami akan fokus pada penyediaan solusi jangka panjang yang memberikan ruang aman dan layak bagi pedagang dan pekerja di sekotr informal,” jelasnya.
Karena menurut Luluk, sebuah kebijakan yang diturunkan oleh pemerintah harus adil dan inklusif. Sehingga masyarakat kecil tidak lagi terabaikan.
Luluk berarap dengan program-program dan komitmen yang diinisiasi, bisa membawa perubahan signifikan bagi Jatim, terutama masyarakat akar rumput yang selama ini kurang diperhatikan dalam kebijakan-kebijakan pemerintah.
“Saya tidak punya beban masa lalu, tidak ada kepentingan pribadi. Jika saya terpilih, masyarakat Jawa Timur akan mendapatkan 100 persen ketulusan saya dalam melayani,” tandasnya.(kir/iss/ipg)