Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya membeber rencana debat pasangan calon (paslon) tunggal Pemilihan Wali Kota (Pilwali) tanpa tanya jawab.
Subairi Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) menyebut, sesuai aturan debat dilakukan maksimal tiga kali.
“Kalau debat ya kita diatur di pedoman teknis (Keputusan KPU RI) Nomor 1363 tahun 2024 di situ di mana ada tiga fasilitas kampanye, pertama alat peraga kampanye dan bahan kampanye, debat publik, dan ketiga iklan kampanye,” kata Subairi, Rabu (9/10/2024).
Tapi, jumlah gelaran debat dibebaskan paslon untuk memilih.
“Kalau debat tentunya aturannya paling banyak tiga kali, karena itu fasilitasi, kami kembalikan ke paslon, sehingga mau ngambil satu dua dan tiga kami persilahkan, pasti kami siap memfasilitasi,” paparnya.
Sementara segmen debat paslon tunggal juga akan lebih menajamkan soal pemaparan visi-misi dan program.
“Konsep debat sendiri karena ini satu paslon tentu berbeda dengan antar paslon, bedanya itu pertama di segmen, kalau segmen antar pasangan calon pendalaman visi-misi dan program tapi kalau debat satu paslon itu lebih ke penajaman visi-misi dan program paslon,” bebernya.
Sesi tanya jawab yang biasanya ada dalam debat antar paslon, ditiadakan karena Surabaya paslon tunggal.
“Di debat satu paslon (tunggal) itu tidak ada sesi tanya-jawab, yang ada itu penajaman visi-misi dan program,” imbuhnya.
Rencananya debat akan digelar minggu ketiga Oktober ini dengan durasi maksimal 180 menit.
“Masih kita kordinasikan juga dengan taman-teman paslon (tunggal). Memang sempat ada pembicaraan kemungkinan diminggu ketiga Oktober,” paparnya.
Diketahui, Pilwali Surabaya hanya ada satu paslon Eri Cahyadi dan Armuji petahana Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya periode sebelumnya.(lta/ris/ipg)