Senin, 25 November 2024

KPU Jatim Resmikan Data Center untuk Memantau 60 Ribu TPS saat Coblosan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Aang Kunaifi Ketua KPU Jatim saat ditemui awak media selepas meluncurkan Data Center Pilkada 2024, Senin (25/11/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur (Jatim) meresmikan Data Center untuk melakukan pemantauan di 60.751 tempat pemungutan suara (TPS) saat hari pencoblosan pada Rabu (27/11/2024).

Aang Kunaifi Ketua KPU Jatim menjelaskan, Data Center berfungsi untuk memantau perkembangan proses pemungutan suara di seluruh Jatim.

Selain memantau perkembangan pemungutan suara, Data Center juga berfungsi untuk penghitungan suara, rekapitulasi, hingga menangani masalah yang muncul di sejumlah TPS.

Dengan begitu, KPU Jatim bisa memantau secara langsung kondisi semua TPS saat pelaksanaan pemungutan suara.

“Hari ini kita meluncurkan Data Center dengan harapan bisa melakukan monitoring secara mudah dan cepat mendapatkan informasi dari 60 ribu sekian TPS yang kita siapkan untuk pemungutan suara pada 27 November,” ujar Aang pada Senin (25/11/2024).

Dalam Data Center tersebut, juga terdapat aplikasi Sirekap. Aang menyatakan bahwa Sirekap menjadi bagian penting dalam proses berlangsungnya Pilkada Serentak 2024.

Menurut Aang, aplikasi Sirekap berfungsi untuk mengunggah formulir pleno maupun dokumen selama proses penghitungan suara di TPS.

“Jadi, untuk memastikan bahwa formulir pleno yang dipotret menjadi alat untuk penghitungan di tiap TPS itu terpotret dan diunggah di Sirekap,” jelasnya.

Ketua KPU Jatim itu menuturkan, Sirekap menjadi dasar penghitungan suara Pilkada 2024 yang berlangsung secara manual dan berjenjang. Sebab, hasil pleno dan dokumen sudah termuat di dalam aplikasi tersebut.

“Sehingga, bilamana ada pihak-pihak yang ingin melakukan koreksi, itu terdokumentasi dengan baik catatannya,” ucap Aang.

Sementara itu, Insan Qoriawan Komisioner Divisi Data dan Informasi KPU Jatim menyebutkan adanya penyempurnaan dalam Sirekap untuk Pilkada Serentak 2024.

Salah satunya adalah tahap validasi dalam aplikasi yang berjenjang untuk menjamin keakuratan data dan sistem operasional yang lebih sederhana.

“Adanya tempat validasi, jika sekarang ada 21 titik validasi sebelum ditayangkan. Kedua, lebih sederhana dalam penggunaannya,” ungkapnya. (wld/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
30o
Kurs