Jumat, 22 November 2024

Jatim Siap Jadi Gerbang Baru Nusantara dengan Kesiapan Infrastuktur-Transportasi 

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak Cagub-Cawagub Jatim nomor urut 2 saat kampanye akbar di Jember pada Minggu (10/11/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomo urut 2 berkomitmen menjadikan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara.

Letak Provinsi Jawa Timur yang strategis dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur ini diharapkan mampu meningkatkan pembangunan dan mensejahterakan masyarakat.

Khofifah menyebut, saat ini Jatim merupakan salah satu pusat perdagangan dan logistik nasional yang didukung dengan 70 persen trayek tol laut dari Jatim.

Dengan rinciannya, Pelabuhan Tanjung Perak Jawa Timur melayani 19 rute dari 39 rute tol laut, sehingga hampir 80 persen logistik di 20 provinsi Indonesia Timur disuplai dari Jawa Timur.

Selain itu Jatim juga menjadi lumbung pangan nasional yang menopang kebutuhan bahan pangan di 20 provinsi di Indonesia Timur.

“Mulai tahun depan Presiden Prabowo akan mulai memboyong ASN ke IKN. Maka kebutuhan logistik, arus transportasi juga akan semakin meningkat,” ujar Khofifah di Surabaya, Jumat (22/11/2024).

Potensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu, lanjut Khofifah, harus dimanfaatkan oleh masyrakat Jatim. Yang mana produk usaha sektor pertanian, peternakan, dan perikanan yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan nasional harus dimaksimalkan.

Tidak hanya itu, Jatim menjadi satu-satunya provinsi yang diberi kewanangan untuk mengelola dua Pelabuhan sekaligus. Yaitu Pelabuhan udara Abdur Rahman Saleh di Malang dan Pelabuhan New Tanjung Tembaga di Probolinggo.

“Kami berkomitmen untuk membangun konektivitas di seluruh wilayah Jatim,” kata Khofifah.

Sektor transportasi juga menjadi perhatian untuk mendukung kebutuhan mobilitas masyarakat. Khofifah menyebut, waktu pemerintahannya di periode pertama telah merealisasikan Trans Jatim dengan lima koridor.

“Dan dalam dua tahun lagi kita akan menambah lima koridor lagi untuk Trans Jatim di wilayah Gerbangkertasusila Plus. Dan selanjutnya juga akan dikembangkan Bus Trans Jatim untuk wilayah Madiun Raya, Malang Raya dan Jember Raya,” ucap Khofifah.

Sementara itu Emil menambahkan pentingnya konektivitas transportasi di wilayah Jatim. Sebab saat ini Jatim berperan menjadi penggerak ekonomi nasional dengan menyumbang 22 persen lebih untuk industri manufaktur.

“Maka sebagai provinsi pusat industri dan pusat pangan maka konektivitas Jatim dengan pulau-pulau yang ada di luar Jawa maupun di internal Jatim harus dilakukan,” tutur Emil.

Selain kesiapan sistem transportasi, Emil menyebut pembangunan infrastuktur jalan telah dilakukan. Terutama di kawasan selatan Jawa Timur dengan pembangunan jalan pantai selatan (Pansela) sepanjang 386,91 kilometer.

Jalur Pansela sendiri melintas di delapan kabupaten mulai dari Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan juga Banyuwangi.

Masih dalam hal infrastruktur dan transportasi, kini Jatim juga sudah memiliki Bandara Internasional Dhoho Kediri, yang bisa menampung 1,5 juta penumpang per tahun pada tahap awal, dan 10 juta penumpang per tahun pada tahap akhir.

“Jatim senantiasa siap untuk wujudkan Jatim sebagai gerbang baru nusantara,” tandas Emil.(wld/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs