Israel dilaporkan sedang menyiapkan kemungkinan menyerang Iran dalam koordinasinya dengan Amerika Serikat (AS) menyusul serangan rudal pada awal bulan lalu.
Melansir Antara, Senin (14/10/2024), menurut Channel 12 media Israel, Zionis sudah memutuskan jenis respons terhadap Iran, meskipun waktu pastinya belum ditentukan.
Sebelumnya pada Sabtu (12/10/2024) malam waktu setempat, tentara Israel mengumumkan pengerahan sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) buatan AS untuk melawan potensi ancaman rudal balistik jarak jauh dari Iran.
Channel 12 juga melaporkan bahwa pengerahan THAAD saat ini merupakan bagian dari persiapan Israel untuk apa yang ia sebut sebagai serangan besar terhadap Iran. Tentara Israel juga berkoordinasi erat dengan AS, yang akan diberi tahu sebelum melakukan tindakan apa pun terhadap Iran.
Sistem THAAD, yang akan dioperasikan oleh personel AS di Israel, dirancang untuk mencegat rudal balistik pada ketinggian yang tinggi, yang secara signifikan akan meningkatkan kemampuan pertahanan udara Israel.
Sistem tersebut, yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan AS, Lockheed Martin, dapat mencegat rudal balistik jarak pendek dan sedang.
Sebagai informasi, pada 1 Oktober 2024 lalu, Iran meluncurkan serangan yang melibatkan sekitar 180 rudal, yang dilaporkan sebagai balasan atas pembunuhan Ismail Haniyeh mantan kepala biro politik Hamas, Bersama Hassan Nasrallah pemimpin Hizbullah dan Abbas Nilforoushan pejabat Garda Revolusi di Teheran.
Militer Israel kemudian mengonfirmasi bahwa serangan rudal tersebut menyebabkan kerusakan terhadap beberapa pangkalan udaranya dan mengindikasikan bahwa persiapan aksi balasan terhadap Iran sedang berlangsung.
Di sisi lain, Iran membela serangan rudalnya, mengutip Pasal 51 Piagam PBB, yang mengizinkan negara-negara anggota untuk menggunakan kekuatan untuk membela diri setelah serangan bersenjata. (ant/nis/bil/faz)