Jumat, 22 November 2024

Hasto Yakin Pernyataan Politik yang Kritis Bisa Munculkan Pergerakan Civil Society

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP seusai menghadiri forum Mimbar Bebas yang diselenggarakan oleh Sekretariat Bersama Forum Penyelamat Demokrasi (Sekber FPD) yang berisi barisan aktivis demokrasi, Sabtu (9/3/2024). Foto : istimewa

Pernyataan kritis guru besar dan tokoh yang dianggap residu politik bisa memunculkan pergerakan civil society. Hal ini disampaikan Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) seusai menghadiri forum Mimbar Bebas yang diselenggarakan oleh Sekretariat Bersama Forum Penyelamat Demokrasi (Sekber FPD) yang berisi barisan aktivis demokrasi.

Mimbar Bebas itu dilaksanakan di Kantor Sekber FPD yang terletak di Jalan Diponegoro 72, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024).

Sekber ini sendiri akan melaksanakan Mimbar Demokrasi setiap Sabtu dan Minggu. Kegiatan itu sebagai ungkapan seluruh komitmen politik di dalam menyikapi Pemilu 2024 yang diwarnai oleh abuse of power dari rezim berkuasa yang dinilai menimbulkan kerusakan dari seluruh falsafah, nilai-nilai dari pranata kehidupan yang baik tentang demokrasi.

“Pranata kehidupan baik tentang demokrasi yang seharusnya berintikan kedaulatan rakyat, mengedepankan supremasi hukum, netralitas negara, tapi kemarin diwarnai oleh praktek-praktek yang tidak benar sehingga banyak pakar politik, kelompok civil society, bahkan juga Pak JK mengatakan ini sebagai pemilu yang paling buruk dan brutal,” ujar Hasto kepada wartawan di lokasi acara, Sabtu (9/3/2024).

Hasto menilai, dengan adanya Sekber F-PDR, akan menjadi suatu agenda yang menata masa depan bangsa dan negara berdasarkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, mengarusutamakan nilai-nilai kebangsaan.

“Karena ini menyangkut masa depan Indonesia sebagai bangsa, mengingat pemilu adalah mekanisme konstitusional yang seharusnya mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi dan kejujuran, ini semua telah dilanggar,” tegasnya.

Hasto mengatakan pihaknya diundang dan bukan mewadahi Sekber F-PDR itu. Namun pihaknya memberi dukungan atas prakarsa dan konsolidasi kelompok-kelompok civil society yang terus bergerak.

“Bahkan para guru-guru besar, tokoh-tokoh perguruan tinggi, civil society itu terus melakukan konsolidasi. Karena apa? Karena mereka juga terbangun spritnya setelah dikatakan oleh Presiden Jokowi bahwa ini adalah residu politik,” ujar Hasto.

“Pernyataan-pernyataan kritis dari para guru besar, para tokoh-tokoh civil society itu dikatakan sebagai residu politik. Apalagi itu dikatakan di hadapan Panglima TNI dan juga Kapolri. Sehingga ketika (ada pernyataan) residu politik inilah akhirnya malah menyulut berbagai pergerakan-pergerakan yang masif dari kelompok civil society,” tambahnya.

PDIP sendiri, lanjut Hasto, akan selalu hadir ketika diundang dalam rangka memperjuangkan demokrasi Indonesia. Partainya memiliki legitimasi historis ketika melawan pemerintahan yang otoriter.

“Kami memiliki suatu kebenaran sejarah ketika ibu Megawati Soekarnoputri juga melawan pemerintahan otoriter Soeharto sampai kantor PDI saat itu dilakukan tindak kekerasan yang bertentangan dengan nilai demokrasi. Maka rakyat kemudian bergerak,” pungkasnya.

Diketahui, Sekretariat Bersama Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (Sekber F-PDR) diresmikan, ditandai dengan orasi membakar semangat rakyat untuk melawan brutalisme pemilu 2024.

Sejumlah aktivis politik dan prodemokrasi melakukan orasi-orasi kebangsaan yang mengkritisi buruknya pelaksanaan pemilu 2024 yang mencederai semangat demokrasi.

Mustar Bonaventura Ketua Sekber F-PDR menyebut berbagai kecurangan pada pemilu 2024 dilakukan dengan brutal sehingga membuat demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran.

“Ini tidak lagi soal pencoblosan, tidak bicara lagi soal election, bukan soal elektoral, tetapi bagaimana tugas kebangsaan yang tadi disampaikan bahwa pemilu ini adalah pemilu paling brutal, paling amburadul, dan mencederai demokrasi yang sudah berjalan dengan baik malah mengalami kemunduran. Kemunduran berbangsa, bernegara, yang menurut kita sangat tidak baik,” ujar Mustar.(faz/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs